LS 3 : Riyan Riana

16 4 0
                                    


Happy Reading!

Jakarta 15 januari 2021.

"Riana Gue suka sama Lo! LO MAU NGGAK JADI PACAR GUE! SEKARANG DAN SELAMANYA!" teriak seorang laki laki kepada Riana.

Kini Riana dan laki laki tersebut menjadi pusat semua siswa SMA REWAYA KARTIKA yang akan pulang kerumah masing-masing sehabis menghabiskan kurang lebih sembilan jam di sekolah. Koridor yang tadinya sepi tiba-tiba menjadi riyuh.

Riana langsung menengok kearah suara teriakan itu berasal. Fokusnya pada sesosok laki laki berkemeja putih, bercelana abu abu dengan jas almamater yang sampirkan di pundak sebelah kiri sedangkan pundak sebelah kanan nya tersampir tas hitam khas anak laki-laki. Laki-laki itu menatap Riana dengan senyum berharap.

Dia Riyan.

Orang yang sudah 6 bulan mengisi hatinya, sejak MPLS di sekolah tingkat atas. Orang yang dengan lantang membela nya ketika kakak Senior hendak menghukumnya padahal Ia tak salah sedikit pun. Sedikit heroin, dan Riana menyukai itu.

Riana menatap Riyan dengan tatapan bertanya. Seolah berkata 'yang kamu maksut aku?'. Dengan senyum merekah Riyan mengangguk kan kepalanya tanpa menghilangkan senyum yang terpatri di wajahnya.

Perlahan kaki Riyan mendekati Riana. Mengambil kedua tangan Riana dan menatap matanya dalam. Seolah-olah menyakinkan Riana bahwa Ia tak main main. Ia benar benar serius!

"Iya Riana. Gue suka sama Lo dari awal kita ketemu sampai detik ini. Bahkan Gue rasa Gue udah jatuh cinta sama Lo! So, Lo mau kan jadi pacar Gue?"

"Terima! terima! terima! terima!" sorak gembira para penonton yang melihat adegan ini.

Riana yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya itu reflek memeluk Riyan. Sungguh ia malu hanya untuk sekedar berkata 'mau' pada Riyan. Ia tak pernah berharap Riyan membalas perasaannya tapi ini sungguh di luar dugaan dan logika nya.

"Jadi Lo terima Gue?"

Riana melepas pelukan nya dan menatap Riyan. Dengan satu anggukan dari Riana, semua orang yang ada disana bersorak gembira.

Riyan segera menarik tangan Riana dan menggandeng nya menuju motor bermerk scopy miliknya di parkiran siswa. Riyan memang bukan anak orang kaya. Tetapi keluarga Riyan termasuk keluarga yang cukup mampu hanya sekedar membeli motor kawasaki ninja, motor sport ataupun honda cbr250RR . Memang dari Riyan nya orang yang sederhana dan nggak mau neko-neko dia hanya memakai motor scopy milik Mamanya.

Dalam perjalanan menuju parkiran ada saja yang menyoraki mereka. Begitulah alur nya orang jadian ada saja yang menyorak i khas rakyat +62

Riyan segera memakaikan helm berwarna baby blue ke atas kepala Riana. Kemudian memakai miliknya dan segera menaiki motor nya dengan memboceng Riana. Rencananya Riyan akan membawa Riana ketempat yang paling Riyan sukai.

"Kita mau kemana Yan?"

"Ketempat yang paling Kita sukai"

Hanya dibalas dengan anggukan singkat oleh Riana.

Perjalanan yang ditempuh Riyan dan Riana menuju tempat yang kata Riyan 'paling Kita sukai' itu menempuh waktu sekitar 15 menit.

Ketika sampai tempat tujuan Riana mengeryit bingung. Ini adalah rumah pohon. Ia belum pernah kesini sebelumnya. Jujur ini pertama kali baginya.

Kemudian Riyan mengajaknya naik keatas. Ke rumah pohon.

Tak lama setelah sampai dan Mereka duduk. Riyan memulai pembicaraan, Riana hanya menjawab dengan angukan, gumaman atau kata iya dan selebihnya semua yang dibicarakan Riyan, Ia tak sepenuhnya mendengarkan. Karena Riana merasakan sakit di perut sebelah kirinya. Riana hanya berharap Ia mampu menahan rasa sakit hingga Riyan mengajaknya pulang.

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang