LS 15 : Riyan Tiya

3 3 0
                                    


Happy Reading!

Jakarta 17 Mei 2021

Sosok pemuda dengan kemeja lengan pendek dipadu bawahan celana panjang senada, baru turun dari pesawat sambil menenteng sebuah koper. Dilepasnya kaca mata yang menutupi matanya. Perlahan Ia mengambil nafas dalam sebelum akhirnya meninggalkan Bandara.

"Huft.. Gue kembali karna Gue menghindari masalah kriminal. Lantas disini gue bermasalah lagi dengan masalah hati. Payah!"

Setelah kurang lebih empat bulan meninggalkan Jakarta. Ia merasa ada yang menganjal. Ia kembali merasa kehilangan dengan banyaknya kenangannya bersama Dia dikota ini. Rasanya setiap sudut kota ada cerita bersama Dia.

Cowok itu menaiki taksi menuju sebuah tempat persemayanan terakhir semua manusia. Tempat sang pengisi hati beristirahat, tepat empat bulan yang lalu.

15 menit kemudian Ia telah sampai di TPU Flamboyan. Dari kejauhaan Ia dapat melihat sosok perempuan duduk berhadapan dengan pusara sang kekasih.

Perlahan entah dorongan dari mana langkah kakinya menuju perempuan itu. Dilihatnya ia menangis tersedu-sedu. Wajah perempuan ini sangat familiar baginya. Wajahnya sedikit mirip dengan kekasihnya. Riana.

"Ri-Riana...."

Perempuan itu mendongak menatap cowok yang memanggil nama saudaranya tadi. Ia pikir cowok ini sama seperti kebanyakan orang, mengira dirinya Riana.

"Hiks maaf. Bukan, saya bukan Riana tetapi saya Tiya kakak Riana. Kamu siapa ya? Kenal adik Saya?" Jawab Tiya. Artiya Redelei Damian. Kakak dari Ariana Rimuns Damian.

'Oh Dia! nyesel Gue kesini!?' Batin Riyan ingin rasanya ia memaki kakak kekasihnya itu.

"Hm maaf Gue pikir Lo Riana. Permisi!"

"Tunggu!" Tiya mencekal pergelangan tangan cowok itu. "Maafin adik Saya kalau punya salah sama kamu. Btw, kamu siapa nya?"

"Riyan. Nama Gue Riyan. Pacar Adik Lo. Gue permisi." pamit nya dengan melepas cekalan di pergelangan tangan nya.

Ya cowok tadi adalah Riyan. Geriyan Yulfio Anastha.

Tiya merasa tak asing dengan nama Riyan.

"Nggak mungkin kan Dia Riyan yang sama?" Tanya Tiya pada dirinya sendiri.

***

Hari ini adalah senin. Hari setelah weekend. Hari yang cukup dibenci oleh beberapa kalangan. Tapi tidak untuk gadis dengan kuncir kuda yang ditutupi topi ditambah dengan tas coklat yang ada dibahunya. Hari ini adalah hari dimana Ia kembali ke sekolah setelah homeschooling karna penyakitnya. Ia menatap gapura sekolah dengan berbinar.

Sebahagia itukah kembali ke sekolah?

"Alhamdulillah akhirnya aku bisa sekolah lagi. Welcome back to school Yaya!"

Dia adalah Tiya. Lebih akrabnya Yaya. Dia adalah gadis periang namun suka menyendiri. Ia hanya memiliki teman bukan sahabat. Dia tak suka orang lain mengusik hidupnya, apalagi mengorek informasi mengenai keluarganya. Terlalu ikut campur menurutnya.

Tiya berjalan menyusuri koridor hingga Ia menemukan tangga. Kemudian Ia naik hingga lantai 3. Pagi tadi Ia sudah diberi tau Papanya bahwa Ia masuk kelas IPS. Tepatnya IPS 4.

Setelah menaruh tas Tiya berjalan keluar dan turun. Beruntungnya Ia tadi bangun pagi sehingga bisa melihat-lihat semua area gedung sekolah barunya ini. Tanpa sadar langkah kakinya menuju area Menengah Kejuruan. Yaps sekolah ini memiliki 2 progam SMA dan SMK gedungnya pun berseberangan. Nampaknya sekarang Tiya kesasar ke area Kejuruan.

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang