Happy Reading!Yogyakarta, 17 Juni 2021.
"LUKISAN GUE!" Teriak seorang gadis, sambil menatap lukisan hasil karyanya tergeletak dilantai dengan keadaan mengenaskan.
Dia Kay.
Airish Tekay Jemawa. Gadis cantik dengan rambut hitam kecoklatan yang ia kepang menjadi satu. Dadanya bergemuruh, tatapannya berpusat pada laki laki dihadapannya yang menatapnya datar. Pelaku yang membuat lukisannya hancur.
"LO_"
"APA!?" Potong laki laki itu dengan nada ngegas.
"Tanggung jawab, lo udah hancurin karya gue!" Ucap Kay dengan nada marah.
"Timbang lukisan awut awut gitu doang, gampang! Tinggal buat lagi!" Balas Laki laki itu santai.
Panggil saja Andre. Andreaz Bagus Wibowo. Laki laki tampan berkulit kuning langsat, dengan tubuh tinggi tegap.
"Awut awut lo bilang!? Lo emang nggak tau seni, ini itu lukian abstrak, bego! Gue nggak mau tau, lo harus ganti, Andre!" Omel Kay tak terima. "Gara gara lo rusak lukisan gue, gue jadi gagal ikut pameran. Lo pikir gampang buat ikut pameran ini!?" Lanjutnya berapi api.
"Gue. Nggak. Peduli. Monkay!"
"DASAR CORONG BENSIN!"
"Kay udah, lo nggak malu dilihatin seisi galeri?" Bujuk Rya yang tiba tiba datang, menarik bahu Kay agar menghadapnya.
"Bentar Ya!" Jawab Kay. "Semua gara gara lo. Gue benci sama lo!" Maki Kay menatap Andre nyalang.
"Benci benci." Cibir Andre, "gini gini juga pernah lo sayang!" Lanjutnya santai.
"GUE KHILAP!"
***
"Kesel gue!" Decak kay sambil mengusap air matanya kasar.
Kini ia dan Rya keluar dari galeri tempat pameran diadakan. Kay berjalan dengan penuh kekesalan, kemarahan dan kekecewaan karena gagal mengikuti lomba pameran lukisan.
Sudah lama Kay menanti pameran tersebut, tapi dengan hitungan detik seseorang menghancurkan semuanya. Kay marah pada Andre, dan Kay juga kecewa pada dirinya sendiri tidak bisa menjaga karyanya.
"Lo bisa ikut lain kali Kay!" Ucap Rya menenangkan.
"Acara ini cuma diadain setahun sekali. Gue nyesel banget!" Balas Kay lirih sambil menatap nanar pintu masuk galeri.
"Ini semua gara gara Andre!"
"Nggak boleh gitu sama mantan." Ledek Rya, mencoba mencairkan suasana.
"Gue khilaf pacaran sama dia."
"Khilaf 2 tahun ya."
"Malas ah bahas dia. Yok pulang!" Ajak Kay sambil menarik tangan Rya.
"Yakin nggak mau buat lagi? Masih ada waktu mungkin." Ucul Rya.
Kay berhenti, lalu menatap jam tangan putih yang melingkar ditangan kirinya. "Masih 5 menit, gue nggak sejago itu, bisa nyelesain lukisan dalam waktu 5 menit." Ucap Kay lesu. "Mungkin takdir gue ikut, tahun depan." Lanjutnya.
"Ya udah, Semangat dong!!" Sorak Rya memberi semangat.
"Semangat!"
***
Jari jari lentik Kay mulai memegang kuas cat. Menggoreskan warna kedalam kanvas yang ada dihadapannya dengan teliti.
Kay mencengkram kuat kuas yang ia genggam, saat mengingat ia gagal mengikuti pameran, mengingat lukisannya rusak karna ulah Andre. Mantan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 Love Story
Teen FictionCinta cinta cinta! Siapa yang tidak memiliki kisah cinta? Cinta ada dalam semua manusia. Kekasih, saudara, sahabat dan keluarga. Ending? Setiap orang mengharap kisahnya happy ending. Lalu bagaimana dengan mereka? Mereka yang menjadi alasan cerita i...