LS 6 : Gun Rya

9 3 0
                                    


Happy Reading!

Surabaya, 17 Mei 2021

Kring!

Seorang gadis cantik dengan tatapan tajamnya berlari disepanjang koridor yang sudah hampir sepi. Rambut panjang yang ia kuncir kuda bergerak kekanan kekiri seiring dengan ia berlari.

Ia harus segera sampai dikelasnya sebelum guru mapel datang, hari ini ia terlambat untuk yang pertama kalinya selama ia bersekolah di SMA TRIGONO, dan ia tak mau hari ini juga menjadi hari pertama ia dihukum. Tak akan.

"RYA!" Panggilan yang lebih mirip disebut teriakan itu tak membuatnya berhenti berlari. Kelasnya masih ada dilantai dua, sekali lagi ia tak mau terlambat.

"Ya!" Dengan sekali hentakan ia berhenti, mentap tajam seorang laki laki yang mencekal tangannya.

"Gue minta nomer WA lo!" Ucap laki laki itu santai, tak peduli dengan tatapan maut dari gadis dihadapannya.

Rya. Ryata gabriela Satopo.

Rya, gadis itu menyentak tangan laki laki itu kasar. "Nggak penting!" Cercar Rya tajam.

"Ayo dong Ya." Mohon laki laki itu berhasil mencekal tangan Rya lagi.

"Lepas atau lo gue tonjok!?"

"Ya."

Bugh.

"Akh!" Ringis laki laki ini memegangi sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkam darah, sedangkan sang pelaku sudah berlari pergi.

"Yang ditonjok pipi gue, kenapa dada gue yang jedug jedug ya?"

***

"Ya, akhirnya lo sampai juga, gue pikir lo nggak masuk." Ucap sahabat Rya, saat gadis itu baru saja duduk dibangkunya, tepat disamping Kay, sahabatnya.

"Gue kesiangan." Jawab Rya singkat.

"Rya?" Panggil Kay pada Rya yang sudah fokus pada buku paket nya.

"Kenapa?" Jawab Rya tanpa mengalihkan tatapannya dari buku yang ia baca.

"Gue suka sama cowok nih." Ujar Kay dengan mata berbinar bahagia.

"Siapa?" Tanya Rya penasaran.

"Namanya Gu___"

"Pagi anak anak." Ucapan Kay terpotong oleh guru yang baru saja masuk kekelas mereka. Membuat keduanya mendengus kesal.

***

Rya berjalan santai menuju ruang perpusatakaan meninggalkan Kay yang masih dikantin, tujuannya hanya sebentar, untuk mengembalikan buku yang ia pinjam.

Rya memasuki ruang perpustakaan, kakinya melangkah menuju meja sang penjaga ruangan itu. "Siang Bu, saya mau mengembalikan buku."

"Iya Rya, kamu langsung taruh diraknya ya." Setelah Rya mengangguk, ia segera berjalan kearah rak buku yang berjajar buku buku IPA.

Rya sedikit berjinjit untuk menaruh bukunya dirak yang ternyata lumayan tinggi, dengan tinggi tubuh Rya yang dibawah standar, ia tak yakin bisa sampai. Rya semakin berjinjit untuk segera menaruh bukunya.

Rya menahan pekikannya dengan mata melotot, saat ia meraskan tangan kekar berada disisi pinggangnya, dengan tubuhnya yang mulai melayang. Ada yang mengangkat tubuhnya. Ia menoleh kebelakang mendapati laki laki yang tadi pagi mengganggu perjalanannya kekelas.

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang