LS 11 : Fary Erma

2 3 0
                                    


Happy Reading!

Banten, 1 juni 2021.

"SELAMAT SOREE DUNIAAAA!" Teriak sedikit cempreng berserak basah berasal dari seorang Cowok yang menatap langit dengan binar matanya.

"Ck, kek anak kecil Lo! Diem!" Sarkas cewek yang sendari tadi memperhatikan tingkah konyol cowok yang berjalan didepannya itu.

"Ihh Erma... ini tuh kebahagian kecil nya Fary tauk!" Berengut cowok yang memanggil dirinya sendiri dengan nama Fary sambil memajukan bibirnya beberapa senti.

Kafary Aquino. Nama cowok yang sikapnya tak beda jauh dengan anak TK, mulai setahun yang lalu.

"Ganggu orang lain Fary.." nasehat sang sahabat rasa pengasuh. Erma. Ermanila Ahmad.

Erma menatap jengah anak asuhnya ini. Mata nya mulai berkaca-kaca tanda ia akan mulai menangis.

"Hiks Huw__ hmptt!"

"Udah puk puk puk. Jangan nangis ntar Erma tinggal. Mau?" Ucap Erma menenangkan sambil membekap mulut anak asuhnya ini. Bisa berabe kalau Fary nangis sambil gulung gulung.

"Hiks.. Hiks.. jang... ngan..."

"Iya iya udah."

"M-mau es krimm." minta Fary dengan mata berbinar.

Erma hanya memutar bola matanya malas. Cowok kok doyan banget sama es krim!

"Iye ke taman yok!"

"Ih Ermaaaaa tungguin Faryyyyy..."

***

"Nih es krimnya!" Ucap Erma sambil menyodorkan Es krim rasa stroberi ke arah Fary yang sedang berada diayunan.

"Makasih Erma sayangnya Fary!" Jawab Fary terlihat antusias.

"Er coba deh lihat anak kecil itu?" Lanjut Fary.

"Hemm!"

"Yang bajunya warna abu abu itu loh!" tunjuk Fary pada anak yang sedang berada diperosotan.

"Iya."

"Lucu deh Er, itu mukanya cemong gara gara Es krim hahaha!"

Fary menghentikan tawanya karena disadarinya Ia hanya tertawa sendiri. Kemudian Ia menengok ke arah Erma.

Erma dari tadi memperhatikannya? Kenapa?

"Er..?" Tanya Fary hati hati.

Tiba tiba Erma tertawa melihat ekspresi dan komuk si Fary "Hahaha Lo ngetawain anak kecil itu. Lo aja yang segede gini aja masih cemong! Hahaha."

"Fary udah gede Ermaaaa." Ujar Fary tak terima.

"Lah kok masih cemong! Hahahaha"

"Fary khilaf Ermaaa..."

"Hahahaha"

Fary hanya merucutkan bibirnya. Bodo amat dengan tawa Erma Yang semakin menjadi jadi. Ia lebih memilih melanjutkan memakan es yang sudah hampir mencair.

"Sini Far hadap Gue sini!"

"Hem" Fary menghadap Erma tanpa curiga. Tanpa diduga Erma meraup es krim miliknya kemudian diusapkan diwajah Fary.

Spontan bibir Fary turun kebawah bersiap akan menangis. Erma yang gelagapan pun berusaha mencari cara agar mencegah bayi besar ini menangis.

"Esttt gak boleh nangis. Katanya Fary dah gede. Malu dong sama anak anak itu!"

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang