10. Help Me

855 132 11
                                    

Wajib tinggalkan jejak 🙏

















Menghargai karya seseorang
Itu tidaklah buruk 😊



















   

Selamat membaca Once 😊

Selamat membaca Once 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

  Kaki berlari kencang menelusuri koridor. membuat lorong menggema, akibat derap langkah kaki yang saling bersahutan.

  Tidak berniat untuk berhenti walau lelah sekalipun, apa lagi saat indera pendengarannya semakin jelas mendengar raungan di luar gedung sekolah.

  Langkah Nayeon terhenti saat matanya menangkap segerombolan Zombie di depan tangga. Seolah mengerti, yang lain mengangguk dan memutar arah. Tidak mungkin mereka menerobos puluhan Zombie di bawah.

  Pada akhirnya mereka memutuskan untuk lewat lantai satu dimana tempat Dahyun keluar tadi.

  Lagi-lagi langkah mereka terhenti, saat ada dua Zombie yang tengah berdiri di depan tangga, hingga Zombie tersebut menyadari keberadaan mereka.

  Mulut Zombie menganga lebar dengan mata yang memerah pekat, bahkan bau tubuhnya sangat menyengat. Pandangan horor tersebut membuat Tzuyu ingin muntah. Apa lagi saat matanya melihat robekan besar di perut Zombie tersebut, yang memperlihatkan organ dalam.

  Gruarr!!










  Raungan Zombie menggema di lorong tangga, Dengan cepat dua Zombie tersebut merambat naik ke atas, membuat Nayeon dan lainnya refleks melangkah mundur. Hingga sesuatu terjadi begitu cepat.



















Duggh!!

  Chaeyoung melompat ke bawah dengan kakinya yang bergerak cepat menendang salah satu Zombie, membuat Zombie tersebut terjungkal kebawah.

  Tak hanya kakinya yang bergerak, tangannya yang menggenggam erat tongkat baseball juga ikut dilayangkan saat Zombie yang satunya berusaha menyerangnya.

  Dengan sekali pukulan yang mendarat tepat di kepala, membuat Zombie tersebut menggelinding kebawah.

  "Chaeng! Awas!?"






















   Trakk!!

   Mina meringis mual melihat kepala Zombie terbelah dua akibat pukulan dari sekop Nayeon. Membuat darah merah pekat menciprat ke tembok dan mengalir di tangga.

   Nafas Nayeon naik turun, gadis bergigi kelinci tersebut memejamkan matanya saat bau amis menyengat di hidung nya. Membuat ulu hati nya meluap ingin muntah. Bahkan bajunya terkena cipratan darah.

School In Life [END☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang