30. First Sad

631 136 68
                                    

Note: Harap baca nya sambil dengerin musik di atas. Biar tambah feel😊












ENJOY READING🔥

.

.

.

.

Selamat Membaca☘️

__________****__________

   WRAAGGHHH..









  "Cepat pergi!!"

  Suara melengking nya mendorong Mina ke arah pintu, berharap gadis itu segera pergi.

  Tapi Mina tetap Mina, gadis keturunan jepang itu tidak menghiraukan teriakan Chaeyoung.

  Padahal dalam hati, gadis itu membatin berteriak keras kalau ia takut tak main-main.

  "Sana Unnie jangan bengong cepat pergi dari sini" Chaeyoung beringsut frustasi, saat kata-katanya tidak ada yang di turuti.

  Braggh..

  Tongkat golf yang di pegang nya berhasil melayang menimpuk rahang zombie tengah berusaha menerkam nya.

  "Aishh!! Kalo kayak gini aku jadi tidak fokus;v"

  Chaeyoung terus membatin saat perhatian nya terbagi dua, gadis mungil itu jadi tidak fokus.

  "Mina Unnie? Pergilah bawa Sana Unnie ke atas. Aku akan membantu Chaeyoung"

  "Aniya Juwi. Tidak mungkin aku meninggalkan kalian berdua" bantah Mina tidak setuju

  "T-tapi-?"

  WRAAAAAAGGGHH..



















Brakkk!!

  Tubuh Tzuyu menegang saat zombie meraung dan berlari ke arah mereka. Dengan bodoh nya atau memang zombie itu bodoh berhasil membenturkan dirinya ke lemari besar. Alhasil lemari itu terbalik hampir menimpa Tzuyu dan Sana.

  Hebat nya Tzuyu dengan gesit mendorong tubuh Sana yang berlawanan dengan nya, membuat mereka terpisah.

  Mina mendelik panik saat tidak melihat tubuh Sana sebelum ia berhasil menangkis tubuh zombie dengan sikut nya.

  "Yakk!! Dimana Sana Unnie??" teriak nya frustasi

___________****___________

  Sana terkesiap saat Tzuyu mendorong tubuhnya akibat adegan lemari terbalik. Sikut dan dahi nya terasa nyeri.

  "A-aaw!!"

  Gadis keturunan jepang itu meringis perih saat merasakan aliran darah turun dari dahi nya membanjiri pelipisnya.

  Kepalanya terasa berdenyut, pandangan nya meremang. Ia mencengkram kuat kusen berusaha berdiri.

  "Sana-ya?? Gwenchanayo??"

  Seseorang manarik perhatiannya, ada sedikit perasaan lega saat melihat sosok Senior yang menjadi panutan nya.

School In Life [END☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang