4. In Life

1.1K 177 19
                                    

Perhatian!
Di wajib tinggalkan jejak  😊

😊Once😊

Selamat membaca:)

 
 

Banyaknya siswa siswi yang berlalu lalang di area sekolah, bahkan dari orang luarpun banyak yang berkeliaran.

  Terlihat seorang pria remaja tengah berjalan gontai dengan baju lusuh nya, wajahnya pucat pasi dengan kulitnya yang kering mengeriput di tambah dengan matanya yang memerah pekat. Mulutnya penuh dengan noda merah kering terlihat sangat menyeramkan.

  Dengan kakinya yang berbentuk L, pria remaja itu berjalan memiring sesekali meraung, tangannya memegang potongan tangan Manusia yang sudah tidak berbentuk.

   




   Gruarr!!










  Nayeon mengedarkan pandangannya menelisik ruangan yang kosong? Tidak ada orang. Ia beralih menatap gadis poni di sampingnya, yang justru gadis poni itu mengedikkan bahunya tidak tau.

  "Jangan bertanya padaku? Dari tadi aku berusamamu"

  Nayeon hanya mengendus mendengar celetukan Momo, sedangkan gadis berponi itu berjalan menuju meja.

  "Ayo kita cari yang lain"

  "Cari kemana?"

  Nayeon mendelik malas, gadis bergigi kelinci itu menatap horor gadis poni yang tengah duduk di kursi sambil memakan roti kaleng.

  "Cari di kantong mu!" Ketus Nayeon

  "Eh!?"

  Momo menghentikan makannya dan menatap gadis bergigi kelinci itu bingung? dan Jangan lupakan wajah konyol Momo membuat setiap orang yang melihat ingin menendangnya.

  "Sejak kapan kantong ku bisa menampung manusia?"

  "Sejak Momo menjadi Owow!"

  "Emang namaku sejak kapan di ganti jadi Owow?"

  "Yah Momoring! Kau ingin ku lempar ke bawah! Biar Zombie-zombie itu mencabik-cabik tubuh langsing mu!"

  Teriakan Nayeon membuat gadis poni itu dengan cepat berdiri dan menelan ludahnya kasar.

  "Ayo kita cari mereka" ucap Momo semangat

  Sungguh gadis poni itu tidak mau mati karena jadi santapan Zombie lapar di bawah, walaupun Nayeon tidak serius mengancamnya.

  "Dasar Owow Made in Japan!" Umpat Nayeon dan berjalan keluar lebih dulu meninggalkan Momo yang masih memasang wajah Owow nya,

  "Produk apa tuh Owow? Baru denger"

*****


Sana menatap kosong halaman sekolah yang penuh dengan mayat hidup, tangan putihnya ia letakkan di kaca jendela seolah tengah berusaha menyentuh apa yang ada di balik kaca.

  "Unnie?"

  Perlahan gadis Jepang itu menoleh saat ada yang memanggil namanya, seulas senyuman terukir di bibirnya.

  "Mina kamu lihat di bawah sana?"

  Mina beralih menatap area sekolah yang penuh dengan manusia berlalu lalang tak tentu arah.

  "Mereka terlihat sangat bersemangat menjalani hari-harinya"

  Mina hanya tersenyum tipis bahkan hampir tidak terlihat, ia menatap wajah sumringah gadis Jepang itu diam.

School In Life [END☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang