Readers setia School In Life
Pasti tau gimana
Caranya ngehargain aku____________****____________
ENJOY READING!!
.
.
.
.
.
Selamat Membaca
___________*****__________
Terik matahari pagi menyoroti sekelompok gadis yang berhasil bertahan hidup sejauh ini.
Roof top yang menjadi kegemaran mereka itu melengkapi kegiatan sehari-hari tidak bisa di halangi oleh silau nya terik matahari pagi.
Tzuyu menatap Chaeyoung tersenyum kala melihat noda tanah di pipi gadis mungil itu.
"Chaeyoung-ah?"
Chaeyoung menoleh dengan dahi mengkerut menatap Tzuyu heran saat gadis itu terkikik kecil.
"Wa-wae? Apa ada yang lucu kah?" tanya Chaeyoung bingung
"Lihat lah pipimu Chaeng"
Seolah paham Chaeyoung meraba pipinya dengan punggung tangan nya yang sudah belepotan tanah.
"Eh! Eh! Jangan! Wajah mu akan semakin kotor nanti" titah Tzuyu menyingkirkan tangan Chaeyoung. Gadis tinggi itu mengangkat lengan nya dan mengusap pipi Chaeyoung yang terdapat tanah. Membiarkan lengan baju nya kotor.
"Terimakasih Tzuyu-ya" ucap Chaeyoung tersenyum senang.
Tzuyu membalas senyuman yang tak kalah manis dan ikut bergabung membantu Chaeyoung yang tengah mencabut rumput di pohon stroberi.
Dari kejauhan Mina melihat sesekali ia membuang nafas. Sana yang paham hanya tersenyum jail. Sebuah ide tercipta.
"Mina-ya!" teriak Sana berjalan menghampiri Dahyun "aku bantuin Hyunie dulu ya" sambung nya di akhiri kekehan kecil
Mina yang malas hanya mengendus kesal ia menyemprotkan selang air dengan asal hingga air nya meluber kemana-mana.
"Hyunie? Kamu lihat Mina"
Dahyun mengikuti arah mata Sana dan tertawa geli entah apa yang membuatnya tertawa. Ia hanya tertular tawa ceria Sana.
"Kamu suka sekali menjaili Mina Unnie?" ucap Dahyun menggeleng ia masih sibuk menanam bibit stroberi.
"Kamu juga! Kenapa sering bertengkar dengan Chaeng?" sahut Sana tak mau kalah yang di balas cengiran oleh Dahyun.
"Aku dan Chaeyoung sudah sering bertengkar dari masa Zygot" jawab Dahyun asal "dan meski begitu kami tetap bersahabat dengan baik meski di bumbui dengan aksi gelud" sambung nya terkekeh kecil
"Itulah DubChaeng si bocil petakilan!" celetuk Momo yang entah kapan sudah ada di tengah-tengah mereka berdua.
"Eh setan!" teriak Sana seolah kaget dengan kehadiran Momo,
Momo yang sadar memicingkan matanya tajam menatap Sana dengan galak.
"Apa yang kau katakan gadis manis??" tanya Momo dengan sinis
![](https://img.wattpad.com/cover/248972499-288-k941578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
School In Life [END☑️]
Fanficsebuah virus aneh yang menyerang seluruh kota, membuat beberapa siswi sekolah menengah atas terjebak dalam gedung sekolah yang penuh dengan manusia yang haus dan lapar akan daging dan darah. akankah para siswi itu berhasil bertahan hidup di gedung...