School In Life [END☑️]

23. Let's Killing

WARNING!!
Please don't silent rider

Inget! Menghargai karya seseorang itu tidaklah buruk

Selamat Membaca Once😊
______________________________________

"CHAEYOUNG-AH!?"

Dahyun berteriak kencang, hingga menggema di lorong sekolah. Sebagian Zombie di bawah tangga mengarah padanya dengan tatapan lapar.

Tanpa banyak berfikir, ia berjalan cepat dengan linggis di tangan kanannya.

  WRAAAGGHHHH!!!??

 

  Kraakkh!?

Dahyun memukul kepala Zombie perempuan dengan kencang. Hanya dalam sekali pukulan Zombie tersebut langsung ambruk tak bergerak.

  Lagi? Gerakan tersebut ia kerahkan, tidak peduli dengan banyak nya Zombie yang bisa saja mencabik-cabik tubuhnya. Yang ada pada fikiran nya saat ini hanya satu? Sahabat nya.

  Nayeon tersadar dari rasa shock nya, ia mengepalkan tangannya mengumpulkan semua kemampuan nya. Dengan yakin ia berlari menuruni anak tangga membantu Dahyun yang tengah di kepung puluhan Zombie disana.

  Gadis bergigi kelinci itu melayangkan sekop yang di genggam nya, dengan gerakan gesit ia memukul kepala dan leher Zombie yang berusaha menerkam nya. Matanya tertuju pada Chaeyoung dan Momo yang tengah bertahan di balik meja.

  Belasan Zombie mengepung nya, Chaeyoung hanya bisa menahan Makhluk kanibal itu dengan Meja di tambah mereka yang telah terpojok di dinding kelas.

  Dahyun? Gadis berkulit putih itu dengan sadis membenamkan linggis nya di kepala Zombie. Tidak perduli isi kepala yang hancur itu meluap keluar.

  Seolah kesempatan? Dahyun berlari ke arah Chaeyoung dan Momo dimana dua gadis itu masih terpojok.

Kraakkh!!..

Linggis Dahyun dengan indah nya masuk ke dalam kepala Zombie pria hingga menembus ke mata, membuat mata nya melompat keluar.

  Dengan sekali tarikan, Dahyun menarik lagi Linggis nya membiarkan Zombie itu terjatuh ke lantai dengan kepala setengah hancur.

  Darah kental bercucuran dimana-mana, nafas Dahyun tersengal-sengal, tatapan tajamnya menghunus para Zombie di hadapannya.

  Lalu ekor matanya melirik tongkat Golf  yang tergeletak tidak jauh dari kakinya, ia yakin Chaeyoung yang terdesak tidak sengaja menjatuhkan tongkat Golf  nya dan bersembunyi di balik meja.