🥀 1 | Ilalang Dan Serbuk Berlian

191 124 95
                                    

Vote, follow, sama komen okey!

Kalau menemukan sesuatu yang tidak sesuai, silahkan komen saja.

Happy Reading

🥀🥀🥀

Entah apa yang salah, tapi untuk bersanding denganmu saja aku tidak pantas.

-Arunika-


Pagi-pagi sekali Arunika sudah berangkat dari tempat tinggalnya, karena kebiasaannya yang selalu mampir terlebih dahulu ke kafe tempat ia bekerja part time, membuat perempuan berumur tujuh belas tahun itu harus memenuhi tugasnya terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolah.

Arunika berjalan santai sambil bersenandung ria untuk menyemangati dirinya sendiri, sambil sesekali menatap langit, pepohonan, sampai menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya dan tersenyum kepada mereka.

Selalu terpancar aura positif di setiap langkahnya, seperti arti dari nama Arunika; pancaran cahaya hangat yang bersinar dan membuat siapapun yang melihatnya akan otomatis tersenyum. Namun, kehidupan sebenarnya tidak seperti apa yang dilihat. Arunika tidak seceria kelihatannya.

Setiap pagi Arunika harus pergi bekerja terlebih dahulu, setelah itu baru pergi ke sekolah untuk menimba ilmu. Pulang sekolah pun dia harus kembali lagi ke tempat kerjanya, sampai pukul sembilan malam baru dia bisa pulang. Kehidupannya memang tidak semenyenangkan orang lain. Arunika benar-benar hidup sendirian dan bekerja keras sendirian.

Mengingat kehidupannya yang berbeda dari orang lain, membuat perempuan mungil itu dijauhi teman-temannya. Dibedakan dan dikucilkan sudah terbiasa baginya, belum lagi pembullyan yang selalu dia terima membuat kehidupan di sekolahnya seperti di neraka.

"Duarrr!" Seseorang menangkap pundak Arunika dari belakang, membuat gadis itu terkejut dan membuyarkan lamunannya.

Arunika langsung menoleh, melihat si pelaku yang mengagetkannya. Seorang cowok berdiri tepat dibelakangnya tengah tersenyum lebar, matanya menyipit karena tertutup oleh eyessmile-nya. Nyengir tak berdosa.

"Daniel," seru Arunika sambil menatap cowok yang bernama Daniel itu dengan tajam, bahkan Daniel tidak berniat melunturkan senyumannya.

"Selamat pagi," sapanya seraya tersenyum lalu kembali berkata, "jangan bengong. Lihat, tuh --" Menunjuk pohon yang berada di sebrang mereka lalu berkata, "--pohonnya ikutan bengong,"

Meski terdengar garing atau --memang nyatanya garing-- tapi cowok itu tetap tertawa, setidaknya itu berhasil membuat cewek didepannya kini ikut menyunggingkan bibirnya.

"Apaan sih, Dan. Garing deh." Arunika memukul pelan lengan cowok itu dan terkekeh.

Daniel selalu berusaha menggombal tapi gombalannya itu terlalu garing untuk melelehkan hati perempuan. Agaknya dia harus lebih banyak belajar lagi?

Daniel itu tidak pernah bosan setiap hari mengunjungi Arunika bahkan menggoda gadis itu, maklum namanya juga lagi usaha.

Dulu Daniel dan Arunika memang tidak sedekat sekarang, hanya mengenal karena sesama siswa di SMA Nirwana, tapi setelah insiden Daniel waktu itu....

Daniel yang sengaja pergi ke Vanclub untuk membeli sebotol minuman alkohol, tidak untuk dia minum, hanya menggunakan botolnya saja. Isi botol itu dia buang dan diganti dengan minuman soda.

Setelah itu, Daniel pergi ke kafe tempat Arunika bekerja. Saat itu masih pukul setengah sembilan, jadi kafe-nya belum tutup.

Daniel berpura-pura mabuk supaya dia bisa ditolong oleh Arunika yang masih mengerjakan tugasnya sebagai waiter di kafe itu.

Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang