Karena musuh terbesarmu bisa jadi adalah orang-orang terdekatmu selama ini, atau bahkan dirimu sendiri.-Geraldi-
🥀🥀🥀
Ada alasan mengapa Gerald bisa tahu kalau Rysa berada di rumah pohon. Dulu ketika gadis itu sedang merasa bosan atau suasana hatinya buruk, dia akan pergi ke rumah pohon untuk melampiaskan kegundahan yang menyelimutinya. Mungkin karena sedari dulu Rysa memang selalu melampiaskan segala hal, sampai menjadi sebuah kebiasaan baginya.
Setelah Gerald cukup yakin kalau Rysa memang pergi ke sana, segeralah cowok itu melesat ke rumah pohon. Dan benar saja seperti dugaannya, gadis itu benar ada di sana.
Suhu tubuh Rysa dingin, kulitnya pucat pasih, menggigil kedinginan. Rysa masih memejamkan matanya tak sadarkan diri sembari memeluk tubuhnya sendiri. Menyadari hal itu pun Gerald segera meraih jaket hitam tebal miliknya lalu menyelimuti Rysa dengan jaket itu.
Menatap lurus ke depan memerhatikan jalan sambil sesekali menoleh, memastikan Rysa tidak menggigil lagi. Gerald meraih tangan Rysa dengan satu tangannya sementara tangan yang lainnya di atas kemudi. Tangan mungil Rysa ia genggam sambil sesekali mengusapnya dengan ibu jarinya, memberikan ketenangan kepada gadis itu. Usahanya cukup berpengaruh karena sekarang gadis itu terlihat sedikit lebig tenang.
"Bertahan sebentar, ya. Gue bawa lo ke rumah sakit," ucap Gerald. Tangannya melepas genggaman lalu terulur pindah ke atas kepala dan mengusap pelan pucuk kepala Rysa, tangannya kembali turun dan menggenggam lagi tangan mungil itu.
--***--
"Suster?!" Gerald berlari sambil membawa Rysa di pangkuannya.
Keadaan mereka yang basah kuyup dan suara Gerald yang cukup keras berhasil mengambil alih atensi pengunjung rumah sakit. Tak lama kemudian beberapa suster datang dengan panik sembari membawa brankar, selanjutnya tubuh Rysa dipindahkan ke atas brankar dan di bawa ke ruang UGD.
Sementara Rysa dibawa para suster, Gerald segera menghampiri orang tua Rysa yang sedang menunggu Arunika, kebetulan rumah sakit yang mereka datangi memang sama.
Gerald datang dengan keadaan basah kuyup tentu mengundang penasaran dan khawatir terbit di wajah Dejun, Diana, dan Daniel.
"Gerald, gimana? ketemu Rysa-nya?" tanya Diana terlebih dahulu.
"Udah tante, tapi sekarang dia ada di UGD."
"Kenapa dengan Rysa?" Dejun yang tadinya duduk kini berdiri, terlihat khawatir.
"Tadi Gerald temuin Rysa di dekat rumah pohon, dia terbaring di tengah hujan sampe menggigil." Gerald menjelaskan bagaimana dia menemukan Rysa. "Gerald bawa ke sini aja karena om sama tante juga ada di sini."
Tanpa mendengarkan penjelasan Gerald lebih lanjut, Dejun dan Diana segera melesat ke ruangan anaknya di bawa. Sementara Daniel masih diam di tempat karena dia tidak mungkin meninggalkan Arunika sendirian, maka dari itu dia memutuskan untuk sekarang tidak dulu menjenguk Rysa.
"Lo balik dulu aja ganti baju," saran Daniel sambil menepuk pundak Gerald.
Gerald mengangguk. "Gue juga ada urusan yang harus gue selesain," kata gerald.
"Soal?"
"Kecelakaan yang nimpa Arunika."
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life
Teen FictionApa yang terlihat memang tak selalu menunjukan yang sebenarnya. ___ Start 6 Januari 2021 Finish 26 February 2021