Daily Life

🥀 7 | Dua kubu yang berbeda

Siapkan hati terlebih dahulu okeyy!

Vote, follow, sama komen juga!

Happy Reading :)

🥀🥀🥀

Karena bahaya yang sesungguhnya adalah kamu.

-Arunika-

Arunika berjalan cepat menyusuri koridor. Sesekali dia menoleh ke belakang, takut kalau Daniel mengikutinya. Dan benar saja, cowok itu terlihat berlari menyusulnya.

Di belakang Daniel juga terlihat Rysa mengekor. Saat itu, Arunika mempercepat langkahnya. Berusaha menghindari kedua orang di belakangnya sebelum kekacauan terjadi.

"Arunika!" Daniel memanggil sambil terus berlari menyusul Arunika yang mulai menjauh.

Entah apa yang salah, Daniel pun tidak mengerti kenapa Arunika menghindarinya.

"Daniel!" Kini giliran Rysa yang memanggil. Sang empu langsung menoleh mendengar namanya di sebut.

Daniel mengerutkan keningnya. Sekarang dia mengerti kenapa Arunika menghindarinya. Itu ... karena Rysa.

Menghela napas panjang, Daniel pun berhenti berlari. Rysa yang mengekor sedari tadi juga berhenti saat dirinya sejajar dengan Daniel.

"Apa?" Daniel menatap Rysa jengkel, lalu membuang mukanya ke arah lain. Malas.

"Lo ngapain nyusul tuh cewek, sih?" tanya Rysa menggebu. Napasnya masih tersengal akibat berlari.

"Lo ngapain ngikutin gue?" tanya Daniel balik, nadanya sama sekali tidak ada lembut-lembutnya. Sudah cukup bosan mendengar ocehan tidak penting yang keluar dari mulut Rysa.

"Bisa nggak, sedititt aja lo nggak ketus sama gue," kata Rysa. Ada sedikit tuntutan dalam nada bicaranya.

"Bisa nggak, lo nggak usah kejar gue terus," jawab Daniel tidak mau kalah.

"Dan-- "

"Rys." Daniel memotong dengan cepat. "Harus berapa kali gue bilang kalo gue nggak suka sama lo," lanjut Daniel.

Rysa tertegun. Dia tahu kalau Daniel memang tidak mencintainya, tetapi apa salah kalau dia juga ingin berusaha membuat Daniel mencintainya kembali?

Dari kecil ... dari kecil Rysa menyimpan perasaannya kepada Daniel. Dan setelah dewasa Rysa berani untuk menyatakan perasaannya. Namun, seolah dunia tidak mengijinkan merasakan indahnya cinta, Daniel menolaknya secara mentah-mentah.

Rysa tidak menyerah. Selama kakinya masih berpijak di atas tanah, Rysa akan mengejar cintanya sampai dapat. Tidak peduli dengan yang lainnya, hanya Daniel yang Rysa mau.

"Berhenti ngejar gue!" tekan Daniel. Setelah mengatakan itu, Daniel segera pergi dari hadapan Rysa yang masih mematung di tempatnya.

Saat ini hati Rysa kembali di hantam belati, dadanya begitu sesak. Mendengar perkataan Daniel tadi membuat benteng pertahanannya runtuh seketika.

Padahal Rysa sudah yakin kalau Daniel adalah kebahagiaannya. Dulu Daniel selalu peduli padanya, dulu Daniel yang selalu menghibur dirinya di saat dia sedih, dulu Daniel akan selalu mengajaknya bermain bersama dengan Gerald juga, bermain bersama-sama dan tertawa bersama. Dan itu cuma dahulu sebelum semua permasalahan mulai muncul mewarnai kehidupan remajanya.

Kehilangan mamanya, perilaku papanya sekarang, penyiksaan yang ibu tirinya lakukan sekarang, dan kehadiran Arunika di antara dia dan Daniel membuat Rysa menjadi bringas. Menolak kehancuran di hidupnya, memaksa dirinya untuk menjadi sosok yang lebih jahat.