Hari-hari Navya yah seperti biasa bedanya tidak ada yang special dari hidupnya, pura-pura bahagia oh entahlah kalian pikirlah? Bangun dari tidurnya seperti mimpi berada di mansion keluarga William, semuanya berjalan seperti biasa.
Sekarang keberadaan Navya dikantor dihari yang pagi secerah matahari memandang, saatnya bagi gosip-gosip mulai bermunculan terutama sahabat Navya siapa lagi kalau bukan Selvi, nama yang menyebalkan bagi Navya.
Walaupun begitu Navya juga larut dalam obrolan juga.
“Ya lo tau kagak, gue heran deh kenapa si pak bos itu ganteng ya.” Pertanyaan aneh muncul dari otak kecil Selvi.
“Lo kalo nanya bisa gak sih yang mutu dikit, inget noh suami brondong elo”
“Astaghfirullah, sebagai manusia yang baik dan berbudi akhlak tidak baik alangkah sesama manusia itu suudzon.” Kata Selvi dengan nada sok bijak nya.
“Heh sejak kapan lo gue anggep manusia.”
“Rasanya anjing banget dah.”
“Woy woy woy kalian pada gosip aje mending kerja sono kalo ketawan Pak Bos habis lo lo pada.” Ujar Agam yang tiba-tiba datang dan menunjuk-nunjuk Selvi serta Navya bergantian.
“Noh dengerin Agam.”
“Iya kanjeng Ratu.”
Setelah itu mereka kembali ke meja masing-masing untuk menyelesaikan tugas yang banyak bejibun santero Indonesia raya detik demi detik berbunyi begitu saja manusia yang sibuk entah kapan memikirkan tentang rumah, mereka diharuskan untuk professional dalam bekerja.
Waktu menunjukkan jam istirahat untuk makan siang tapi tidak untuk Navya.
Suara langkah kaki berat nan tegas mulai memasuk satu ruangan, wajah datar yang selalu datar kecuali dengan orang terdekat, dengan membawa setumpuk dokumen yang entah isinya apa,
Bruk
“Kerjakan dan kumpulkan hari ini harus sudah selesai! Mengerti!” menghembus nafas pasrah Navya mengangguk saja, setelah itu orang itu pergi.
“Dasar Nash sialan.” Gumam Navya. Memandang setumpuk dokumen yang harus diselesaikan hari ini, Navya rasa ia harus memasukkan otak Bos yang merangkap menjadi suaminya itu kedalam bak mandi biar mati sekalian.
Memberi kerjaan yang tidak kira-kira, sabar hanya kata itulah yang menjadi penyemangatnya sekarang,
“Ya lo dapet tugas dari Bos lagi?” pertanyaan retoris oleh Selvi begitu saja.
“Udah tau pakek nanya, oh ya beliin gue makanan dikantin ya nanti uangnya gue ganti.”
“Sebagai sahabat yang peka terhadap rangsang baiklah saya akan melakukan perintah tuan puteri.”
Ujar Selvi berlagak seperti ala kerajaan.
“Sono cepetan gue laper!” suruh Navya.
“Orang cantik banyak sabar.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Loathed Wedding END✅🔚
Romance🚫Pelagiat Menjauh🚫 {FOLLOW DAN VOTE AKUN INI SEBELUM MEMBACA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UPDATE AN CERITA LAINNYA} Cerita ketiga Jan lupa. Jangan pelit VOTE Bijak bijaklah menjadi pembaca yang baik... Aku mau buat yang baru sedikit mature dan adu...