Bekerja,bekerja,bekerja tak pernah lelah waktu 8 jam untuk orang tidur. Tapi itu tidak bagi Nash ia tidak kenal lelah dalam bekerja, untuk bisa membangkitkan perusahaannya lagi. Tak ada yang bisa ia lakukan, apakah ia hanya kesepian. Lari dari kenyataan berharap semua yang terjadi adalah mimpi dan saat ia bangun akan bahagia hingga akhir hayatnya. Nyatanya kehidupan tidak seperti itu.
Entah apa yang terjadi pada Nash sekarang, ia merasa pusing. Tak dipungkiri ia cukup bekerja keras untuk membalikkan keadaan agar stabil.
Dirasa waktu sudah sore ia segera pulang. Tapi kenapa yang dipikiran Nash sekarang adalah Navya, bocah cerewet yang kadang lemot. Nash bingung bagaimana Navya bisa diterima di perusahaan ini.
Refleks ia mengendarai mobil dan sampai di dekat Alex Company. Melihat ada seorang gadis yang celingak-celinguk seperti orang yang kebingungan tapi kalau dipikiran Nash kaya orang gila.
Nash segera melajukan mobil berniat menjemput Navya tapi ia kalah cepat motor Ninja Kawasaki segera datang dan Navya dengan senyuman mengembang segera naik sebenarnya Nash melihat Navya yang protes dengan muka cemberut entah kenapa dimata Nash, Navya begitu menggemaskan.
Nash tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi setelah motor itu melaju begitu cepat, Navya dengan kaget segera mengaitkan pegangannya pada perut cowok itu. Tanpa sadar Nash mengepalkan tangannya, buat apa Nash marah pada Navya hanya hal sepele itu, ia berusaha menepisnya. Tapi semakin berusaha ia menepis ada saja nama Navya yang mengelilingi otaknya.
Memutuskan untuk segera menyusul Navya,.
Navya tidak tahu sedari tadi ada yang mengikutinya, ia segera melepas pegangan pada Andi tapi tangan Andi mencegah agar Navya tidak lepas. Navya pun mengiyakan menurutinya saja, tidak enak kan, lagipula kan Navya akan ke Café Victoria, pastinya uang kantong Navya tidak akan berkurang kalian tahu kan siapa yang akan membayari Navya.
Saat sudah sampai di Café itu Navya segera turun dengan senyuman. Begitu juga dengan Andi tak terpungkiri senyuman Navya begitu manis, membuat semua lelaki memandangnya tanpa kedip. Kecantikan nya memang menyebar, tapi tidak dengan otaknya yang kadang lemot dan eror. Maklum server nya belum beli.
"Yuk kita duduk disitu." Navya mengangguk saja tidak ada salahnya kan jika Navya menurut saja.
Mereka pun memesan makanan, Andi sudah tahu kebiasaan Navya yang akan memesan makanan banyak.
"Nav gue mau ngomong sama lo." Ujar Andi begitu gugup, Navya menaik sebelah alisnya seolah bertanya apa.
"Gue, ... gue udah suka sama lo." Akuan dari Andi membuat Navya menegang, tak dapat dipungkiri jika Andi dan Navya semakin dekat entah itu pekerjaan atau cuman membahas hal yang tidak penting.
"Mau gak lo jadi pacar gue?" Kata Andi dengan mengambil kotak cincin dan membukanya memperlihatkan cincin berlian mahal yang menjadi incaran para gadis, tentu saja hanya limited edition.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Loathed Wedding END✅🔚
Romance🚫Pelagiat Menjauh🚫 {FOLLOW DAN VOTE AKUN INI SEBELUM MEMBACA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UPDATE AN CERITA LAINNYA} Cerita ketiga Jan lupa. Jangan pelit VOTE Bijak bijaklah menjadi pembaca yang baik... Aku mau buat yang baru sedikit mature dan adu...