20.Rencana👰

203 16 0
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Hari demi hari bulan demi bulan telah berlalu kandungan Sarah sudah berumur tiga bulan hari ini merupakan hal yang termasuk rencana, tidak ada yang menyangka dibalik wajah polosnya ada makna tersirat didalam.

My Lovely hubby
Datang ke Café Victoria sekarang Baby!

Me
Okey

Balasan yang cepat datang dari Sarah, ia segera bersiap dengan memakai gaun biru tua selutut dengan kancing didepan sepatu dan slin bag yang senada, melajukan mobil sportnya pelan dengan alasan yang logis ia ajukan dengan para bodyguard yang menjaga, dan sampailah di Café Victoria duduk mencari orang terkasihnya.

Setelah bertemu dengan senyuman lebar ia mendekati orang itu. Duduk berhadapan dengan orang itu

“Hai sudah lama menunggu Love?”

“Oh tidak juga Baby, apa kabar dengan lelaki bodohmu itu?”

“Ayolah Dave aku sedang malas membahasnya” seru Sarah seraya memutar bola mata.

“Baiklah kita mulai rencananya.”

“Apa kau masih mencintaiku.” Tanya Sarah.

“Tentu saja tidak berdekatan denganmu membuatku frustrasi sekarang.”

“Benarkah?”

“Hm kau tidak tahu aku harus memuaskan nafsuku pada jalang-jalangku di bar.”

“Baiklah apa yang harus kulakukan sekarang?”

Mereka berdua menyeringai senang sedikit lagi rencana mereka akan berhasil, membahas rencana diantara dua orang dengan saksama tidak ada hal yang terlewatkan seolah takdir yang sedang dibahas adalah permainan.

Setelah membahas rencana mereka mulai pergi ke apartemen,

“Sayang aku kangen dengan sentuhan mu itu.” Ujar Dave dengan mata sayu menahan gairah yang entah kapan telah bangkit karena kedatangan wanitanya.

Dengan senyuman nakal Sarah mulai menggoda Dave, membelai dada melukis pola abstrak mendekatkan wajah rupawan dengan wajah tampan Dave.

“Ayolah kau jangan menggodaku.” Pinta Dave.

Membuka kancing pelan mengeluarkan dua gundukan besar, mungkin karena efek kehamilan Sarah meremas gundukan kanan pelan, mengecup puncak dadanya mengulum,menghisap, menggigit.

“Awsh sak… kit.” Desah Sarah.

“Maaf” sesal Dave, kembali mengecup pelan.

Terasa badan Sarah yang entah kapan sudah telanjang, Dave segera menyambar bibir manis Sarah yang sekarang sudah menjadi candunya. Menggigit bibir seolah menerobos akses menyambar lidah Sarah, seraya menukar saliva mereka ciuman cukup keras karena nafsu Dave.

I Loathed Wedding  END✅🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang