🚫Pelagiat Menjauh🚫
{FOLLOW DAN VOTE AKUN INI SEBELUM MEMBACA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UPDATE AN CERITA LAINNYA}
Cerita ketiga
Jan lupa. Jangan pelit VOTE
Bijak bijaklah menjadi pembaca yang baik...
Aku mau buat yang baru sedikit mature dan adu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usia kandungan Sarah sudah Sembilan bulan tinggal menunggu perkiraan lahirnya saja. Menurut dokter antara tiga sampai empat hari. Kali ini Sarah benar-benar bahagia bukan karena anaknya lahir tapi karena sedikit lagi rencana yang ia susun akan berhasil setelah bayi itu dilahirkan.
“Nak cepat lahir ya Mama ingin segera menjalankan rencana Mama, jangan nyusahin!” Ucap Sarah sambil mengelus perutnya. Ia mengeluarkan senyuman devil.
“Sebentar lagi aku akan menghancurkan perusahaan nya itu, tinggal menunggu waktu nya saja perusahaan akan hancur dan akan digantikan Alex Company.” Gumam Sarah dengan mengelus perut buncitnya.
Sarah telah merencanakan rencana ini sejak awal, sejak rencananya bertemu dengan Nash semua telah disusun dengan sempurna, tidak meninggalkan jejak mencurigakan sedikit pun. Semuanya telah dilakukan dengan drama yang epic.
Akhirnya sedikit lagi satu langkah lagi akan berhasil, ia akan bahagia dengan orang yang dicintainya tinggal menunggu balas dendam nya tercapai. Semuanya akan berjalan dengan baik.
🌹🌹🌹
Seorang pria dewasa sedang bersemangat hari ini tidak sabar untuk pulang kerumah, sebentar lagi ia akan memiliki anak menjadi seorang ayah.
Ia merasa bahagia lebih dari apapun sejak kecil ia selalu mendapatkan apa yang ia mau menjadi anak tunggal dari keluarga William dan satu-satunya penerus bagi keluarga itu membuat kebutuhan Nash terpenuhi bahkan lebih.
Ia sungguh bahagia, inilah yang ia tunggu inilah yang ia harapkan. Menyambut kelahiran seorang penerus keluarga William. Tak memedulikan seseorang yang akan terluka didalam tawanya.
Sekarang Nash tidak fokus bekerja, ia terlalu bahagia, tak menyangka ia akan mendapatkan yang ia mau. Sesuatu yang ia harapkan selama berbulan bulan menunggu.
Ia memutuskan untuk segera pergi ke rumah, melangkah terus melangkah tak lupa senyuman yang terpatri diwajahnya mengabaikan para karyawan yang menganggap bosnya aneh.
Terlalu aneh bukan!
Orang yang selalu menampilkan wajah datar tiba-tiba tersenyum walaupun kadar ketampanan nya bertambah itu membuat nya menjadi ngeri. Bahkan sangat ngeri. Ah sudahlah
“Sayang kamu dimana?”
“Loh kamu sudah pulang? Bukannya kamu masih bekerja.” Sahut orang yang tengah berada diruang tamu yang sedang dipijat oleh pelayan mansion itu. Mengetahui tugas nya telah selesai, para pelayan segera meninggalkan tempat itu.
“Aku kangen, juga gak sabar untuk menyambut anak kita.” Ujarnya seperti anak kecil minta permen pada ibunya.
“Ya ampun, sini duduk dulu gak pegel apa.” Nash mengikuti nya dan duduk membawa sang isteri keduanya duduk dipangkuannya.
