Melihat perempuan di depannya tengah menundukkan kepala ini membuat Yanu menahan tawanya.
Memang dirinya kesal pada tingkah Kanaya, tapi dirinya perlahan bisa memaklumi sikap Kanaya padanya.
Pasti Kanaya khawatir pada Camelia dan tidak ingin ada sesuatu yang buruk terjadi pada Camelia.
Jika dilihat dari dekat, Kanaya justru terlihat menggemaskan bagi Yanu. Alis cokelat yang tidak terlalu tebal, mata belo yang memancarkan kecemasan, bibir merah merona yang tengah mengerucut, serta tahi lalat kecil di bawah bibir. Pemandangan imut nan manis itu tentu mendorong Yanu untuk menggodanya.
"Aduh, pusing," gumamnya berpura-pura kesakitan sembari memegang keningnya.
Sebenarnya saat dirinya pingsan tadi itu hanyalah sandiwaranya belaka. Pukulan gagang sapu itu hanya berakibat pusing di kepalanya dan olesan minyak kayu putih itu berhasil menghilangkan nyeri di kepalanya.
Kanaya langsung mendongakkan kepalanya dan mengambil minyak kayu putih lalu duduk di dekat kasur.
Dirinya perlahan mengolesi kening Yanu dengan minyak kayu putih seperti yang dilakukan Camelia, sedangkan Yanu hanya menikmati raut wajah Kanaya dari dekat.
"Panas, panas," gumam Yanu sembari mengibas-ngibaskan tangannya pada keningnya.
Berpura-pura kesakitan lagi seperti tadi.
Kanaya yang melihat hal itu mengambil tisu dan mengusap sisa minyak kayu putih pada kening Yanu lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Yanu untuk meniup-niup keningnya.
Deru napas Kanaya bisa dirasakan oleh Yanu bahkan rambut lurus hitamnya mengenai pipi Yanu.
Tangan Yanu bergerak mengelus rambut Kanaya lalu menyelipkan rambut yang mengenai pipinya menuju belakang daun telinga Kanaya.
Mendapat perlakuan manis dari Yanu membuat Kanaya berhenti meniup-niup kening Yanu dan menikmati sentuhan Yanu.
Kanaya menjadi salah tingkah saat Yanu memandanginya, dirinya pun kembali meniup-niup kening Yanu.
"Kalo dicium gimana?" tanya Yanu tanpa mengalihkan pandangannya dari Kanaya.
Cium?
Kanaya tidak tahu tentang dunia medis apalagi saat seseorang mengalami nyeri di kepala seperti Yanu.
Apa benar jika sebuah ciuman bisa meredakan nyeri di kepala?
Jika benar, mengapa dirinya tidak tahu tentang hal itu?
Mungkin saja agar membuat Yanu sedikit merasa tenang.
Lagipula ini juga salah dirinya yang curiga dan langsung memukul Yanu dengan gagang sapu.
Untung saja Yanu tidak mengalami gegar otak atau lupa ingatan, jika hal itu terjadi padanya pasti dirinya saat ini menjadi viral.
'Seorang perempuan memukul kakak temannya dengan gagang sapu hingga amnesia'
Kanaya sebisa mungkin membantu Yanu, meskipun dirinya harus mencium Yanu.
"Ci-cium a-pa, K-kak?" tanya Kanaya terbata-bata.
Dirinya masih sulit mencerna permintaan Yanu yang membuatnya terkejut, canggung, sekaligus malu.
Melihat Kanaya yang gugup membuat Yanu semakin gencar menggodanya.
"Emangnya kamu mau nyium saya di bagian mananya?" tanya Yanu dengan menaikkan alisnya pada perempuan di depannya itu.
"Ehm, a-aku enggak tau," balasnya menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Let Me Go..
Aventura[15+] Ini hanya cerita tentang Camelia dan Kanaya yang bermodalkan tekad dan nekat untuk meraih impian dan cita-cita, tanpa sepengetahuan keluarga mereka. Tetapi ekspetasi mereka berdua tak sesuai dengan realita. Masalah demi masalah hadir dalam keh...