Hai,
Tiada penantian yang sia sia
Aku percaya, buah dari kesabaran itu manis.
Setidaknya, itu yang aku lakukan.
Kata kata diatas gak ada hubungan sama cerita ini, aku cuma ngarang wkwkw
Nadin baru saja berjalan melewati kelas unggulan IPA, ini karena toilet di wilayah IPS rusak membuat nya mau tidak mau harus melewati lorong horor ini, sendirian, sialan memang sinta, bilang nya temen, tapi lebih mementingkan rasa kantuk nya dari pada menemaninya
Melewati wilayah IPA untuk siswi IPS sepertinya seperti hal nya dengan berjalan santai di lorong musuh, sangat mencekam dan mengancam nyawa
Haykal memandangi punggung nadin yang baru saja melewati kelasnya itu sambil tersenyum, kemudian berteriak heboh "anjir woiii itu gebetan gue cantik banget woi,"teriak nya mengguncang tubuh gio saking semagatnya
Gio berdecih "suka nadin lo?seriusan?"tanya nya memicingkan matanya tidak percaya
"Gimana sih gi caranya dapetin dia"ucap haykal bertanya serius
"Tembak lah anjir, repot amat"jawab gio memutar bola matanya malas
Haykal menggeleng "takut gak diterima" haykal menggaruk tengkuknya canggung, "TAPI GUE UDAH KLEPEK KLEPEK ANJIR"
"Kalau suka ya tembak, kalau gak suka ya diem"seru gio kesal melihat respon haykal yang lebay
Haykal yang mendengar ucapan gio barusan mendengus kesal, belum melangkah aja udah gak di restuin temen, gimana dia gak jomblo coba. "Kasih support gitu, bukan malah gitu respon lo"ucap haykal kesal
Gio memutar bola matanya malas, "heh kutil kuda, lo aja gak konsisten, bilang nya suka, tapi gak bertindak, gimana mau bersaing sama alfin"balas nya pedas
Alfin yang ikut terseret tersenyum tipis, menepuk pundak haykal satu kali lalu berkata "gue masih diem loh kal, belum gue tikung"
"Jangan dong, lo tau dia tertarik nya sama lo, kalau lo mau nikung gue, bisa sadboy gue kayak gio"ucap haykal memelas
Alfin tertawa begitupun gio "makanya jangan sampai gue tertarik juga sama dia"
"kasian" ucap reno sembari terkekeh
Saat ini kelima inti alestor memang sedang berkumpul di tengah jam kosong mereka, hanya saja berbeda dari hari sebelumnya, yang biasanya haykal lah yang selalu merusuh dan membuat suasana menjadi riang bersama gio, saat ini pria itu justru tengah berdiam diri kesal menatap alfin dongkol
Alfin tersenyum geli "lo tahu kan kal, gue lebih punya banyak peluang karena argas ada di pihak gue, secara gak langsung, posisi argas yang pacarnya sinta membuat gue makin mudah deketin dia"sambung nya
Reflek haykal menatap argas tajam, tapi melihat argas yang nenunjukan ekspresi dinginya membuat haykal menyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"apa"tanya argas
Haykal semakin dibuat panik karenanya, dia berdehem singkat guna mencairkan suasana "gapapa kok gapapa, jangan berpihak ke alfin dong, kan gue duluan yang suka"ucapnya
Argas terkekeh, suatu hal yang sangat langka dilakukan argas selama ini, dua orang terpenting dalam hidup argas diam diam ikut tersenyum lega
"maaf gue ganggu, tapi gas, lo dipanggil ke ruangan kepsek"seru salah satu siswa anggota kelas mereka.
Gio mengernyit "urusan apa?" tanyanya penasaran
"Lo gak bikin ulah kan?" Sahut haykal
Pria itu menggedikan bahunya pertanda bahwa ia memang tidak tau, "jangan ikuti gue"ucap argas

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen Fictionbagaimana rasanya dicintai oleh dua anggota gengster sekaligus? dan, bagaimana rasanya harus bersaing dengan saudari tiri sendiri? KALAU KEPO MAMPIR DONG........