emosi

33 6 0
                                    

Mereka menyuruhku menyerah.
Mereka juga memintaku untuk mundur.
Tapi, jawabanku tetap sama
Selama aku masih memiliki keyakinan dan kepercayaan untuknya.
Aku akan tetap berdiri, menunggunya kembali!!!!!

Menurut kalian gimana gaes?

Gak ada hubungan nya sama cerita,

Aku cuma ngarang wkwk

_lifestory_

Setelah berbincang bersama sinta, gio dengan tergesa gesa berjalan menghampiri irene yang ia yakin saat ini ia berada di kantin bersama dengan viona. Tertawa merayakan kebahagiaanya karena mengira telah mendapatkan argas

Bersama alfin di belakang pria itu,gio menatap kesal irene di depan sana.  Tidak banyak berpikir gio dan alfin langsung mendekati keduanya

Irene tersenyum menatap kehadiran gio, "gio, mau makan bareng? "tanya irene seraya menarik pria itu agar duduk di kursi sampingnya

"Akhirnya lo tertarik juga sama pesona gue gi"sahut viona tersenyum manis

Gio berdecih, dia memalingkan wajahnya sesaat sebelum akhirnya kembali menatap gadis itu, "licik" umpatnya

Irene mengernyit, "maksud lo licik?"

"Gue akui lo cantik ren, tapi lo murah, cara lo buat maksa argas jadi milik lo terlalu murahan" sarkas gio kasar, pria itu menatap marah gadis dihadapanya,sangat mengerikan, pria yang selalu menebar senyum untuk siapapun kini justru memperlihatkan sisi lainya, hingga membuat irene sendiri bergedik ngeri

Hanya sesaat gadis itu terlihat tegang, setelahnya terlihat ia tertawa begitu bahagia, menatap viona sahabatnya berbinar "lo denger itu vi, argas akan jadi milik gue hahaha yah, hanya milik gue,"

Viona mengangguk setuju "hahaha iya dong" sautnya

Pyarr

Kini semua orang menatap mereka sepenuhnya, bertanya tanya hal apakah yang membuat mostwanted sekolah mereka sampai semarah ini,  disisi lain irene dan viona menegang ditempat nya, tidak percaya atas apa yang gio lakukan

Gio kembali melangkah semakin mendekati irene, tanpa sadar gadis itu juga ikut melangkah mundur, "jangan anggap gue remeh hanya karena gue terlihat ramah ren, jangan ganggu argas dan sinta, atau lo akan lihat siapa itu gio syahputra"ucapnya tegas,

"Keterlaluan"sela viona membela

..............

Argas menatap lurus kedepan, menerawang jauh kehidupan nya selama ini, tanpa sadar satu tetes air mata keluar membasahi pipi mulus pria itu, inilah argas, keluarga adalah kelemahanya, ia memang tidak pernah akur atau bisa dibilamg membenci kedua orang tuanya, tapi tetap saja sebagai seorang anak ia sangat meriindukan kasih sayang dari ibunya, pengertian dari ayahnya

Seharusnya ia tidak menangis dalam hal sepele seperti ini, ia tentu bisa menolak bahkan ia sanggup melakukan apapun untuk menolak keinginan nawaz, sayang nya bukan karena itu yang jadi masalah nya, ia terluka, bahkan disaat ibunya sendiri sudah tau dia mencintai orang lain, lalu kenapa wanita itu malah ikut memaksa argas untuk meninggalkan cintanya

"dikemanain muka serem nya, mau gue bantu cariin gak"

Argas menoleh kebalakang tepat setelah mendengar suara seseorang, dengan cepat ia menghapus satu tetes air mata yang sempat jatuh tadi, tersenyum simpul menatap seseorang yang menghampirinya

"susah ya jadi orang kaya, main nya jodoh jodohan"ucap nya lagi seraya duduk disamping pria itu

Argas terkekeh hambar, mengenggam tangan gadis itu kemudian menciumnya singkat "marah hm?"

"gue bakal marah kalau lo nirima itu argas," saut sinta tegas

Argas mengangguk yakin, mengelus lembut tangan gadis digenggamanya "apapun akan gue lakuin"

"argas, dengerin gue" sinta menyentuh rahang tegas pria itu, membelainya dengan lembut,"gue gak akan nyuruh lo buat nentang kedua orang tua lo, gue cuma mau lo berjuang buat kita, kita buktikan ke bokap lo, kalau gue juga pantas mendampingi lo" katanya disusul dengan senyuman hangat

Seakan menular bagaikan virus, senyuman gadis itu juga menular untuk argas, pria itu ikut tersenyum manis menatap sinta, sekali lagi dia mengangguk menyakinkan,

Sinta memeluk argas dengan erat, tidak urung, sinta memang takut kehilangan pria ini,namun disini dia tidak bisa egois memaksa argas melawan kedua orang tuanya walaupun sinta yaokin argas akan siap melakukan itu jika memang itu keinginan sinta

Tapi bukankah itu sama saja ia akan membuat argas berdosa besar karena hal itu

"jangan tinggalin gue"lirih argas

"gak akan gue biarin lo ngambil apa yang jadi milik gue irene, gak akan pernah"batinya


_lifestory_

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang