hari berat

43 7 0
                                    

Assalamualaikum,

Selamat membaca,

“jangan lari, dan jangan disembunyiin, karena itu akan semakin menyakiti.”gio

~lovestory~

Sinta berdiri, melotot tajam kearah argas “lo gak ada hak buat ngatur gue kalau Lo lupa” ucap nya penuh penekanan.

“siapapun dan apapun yang jadi milik gue gak akan pernah bisa dimiliki oleh orang lain, dalam tujuh bulan ini harus nya Lo udah tau itu, sekeras apapun Lo nolak gue, benci gue, gue gak akan pernah peduli, yang jelas, jika gue sendiri gak bisa memiliki Lo maka jangan harap orang lain bisa,” balas argas tak kalah emosi

“DAN LO PIKIR GUE PEDULI HUH, gue ingetin argas, stop, stop Lo sok ngatur hidup gue, stop Lo mukulin orang hanya karena gue,”ucap Sinta berang.

Argas mengangguk, mengacak rambut Sinta ringan, kemudian tersenyum tipis “semakin Lo bela cowok lain di depan gue, semakin gue ingin menghabisi dia,”ucap nya kemudian benar benar pergi dari hadapan sinta. Meninggalkan gadis itu dengan kekesalan nya,

“ARGAS” teriak Sinta, tidak digubris, pria itu benar benar tidak berhenti dari langkahnya

“COWOK KULKAS, BRENGSEK, MATI AJA LO ARGAS, GANTENG DOANG BIANG ONAR, “ tambah Sinta semakin berteriak nyalang, membuat semua orang memerhatikan nya dengan berbagai macam pandangan.

Salah satu siswi datang, mendorong Sinta dengan keras tapi tidak mampu membuat gadis itu jatuh “bisa jaga mulut Lo gak, berisik”

“Bodo amat, mau apa Lo huh” ucap Sinta menantang,

Plak suara itu begitu nyaring masuk dalam telinga sinta, tidak gadis itu tidak merasakan apapun, sebaliknya dia hanya merasakan pelukan hangat seseorang mendekap tubuhnya, Semua orang berteriak histeris, siswi dihadapannya bahkan sampai melongo tidak percaya.
Nafas Sinta tercekat “kamu gapapa?” tanya pria itu lembut, tidak peduli panas di punggung yang tak seberapa akibat pukulan siswi tadi.

Sinta mengangguk “gio” ucap nya

“Iya, nyaman banget ya aku peluk, sampai gak mau dilepas” jawab gio tertawa hambar.

Sinta melotot langsung saja dia mendorong tubuh tegap gio menjauh “apa apaan sih Lo huh” pekik nya marah sekaligus malu. Kemudian berlari menjauhi taman,

“Kok lari sih, Sinta,” teriak gio, hendak melangkah menyusul sebelum tangan nakal seseorang mencekal nya

"sayang, kamu ngapain sih ngejar dia,aku pacar kamu loh"ucap gadis itu, salah satu pacar gio

Gio mengernyit "putus aja lah"ucap nya

Gadis itu melotot "apa? Apa salah aku sayang?"

"lo goblok sih, cewek cabe kaya dia lo jadiin teman"jawab gio sadis langsung berlari menyusul sinta

Sinta kian menambah laju larinya menjauhi gio yang saat ini sudah seperti orang gila berteriak teriak memanggil namanya, membuat semua orang semakin menatap Sinta sinis. Satu jangkauan lagi, dan hap

“ketangkap, huh capek, udah ya main lari larianya, romantis sih, tapi kalau pengen romantis romantisan besok aja kita ke laut terus lanjut lari larian kaya film India” ucap gio beruntun.

Sinta menghela nafasnya jengah, “halu banget hidup Lo,” sarkas Sinta.

“Jalan yuk,”tambah gio

“nanti tunggu Upin Ipin tumbuh rambut,” jawab Sinta

Gio mengernyit “kan mereka udah tumbuh rambut,”

“Iya, tapi kan mereka Cuma mimpi, sama kaya Lo yang ngarepin jalan sama gue, MIMPI” jelas Sinta penuh penekanan, kembali menghempaskan tangan gio kasar,

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang