jambak

30 6 0
                                    

Assalamualaikum,

Hehe lama ya,

Selamat membaca,

_lovestory_

"irene gue kalah kalau gini ceritanya" ucap viona untuk Irene. Gadis itu menatap Sinta dengan tajam, tidak bisa lagi ia sembunyikan bagaimana cemburunya Irene selama ini menghadapai gadis itu.

Diujung sana terlihat argas dan juga Alfin berjalan beriringan menuju kantin sembari mengobrol yang entah apa ia tidak ketahui. Yang jelas, kehadiran argas membuat senyuman Irene merekah, segera gadis itu beranjak menghampiri argas meninggalkan viona ditempat.

"Sayang, kok gak bilang kalau mau ke kantin, tadi kan bisa bareng" ucap Irene bergelayut manja di lengan pria itu.

"Fin, ambilin pesenan gue, bawa ke kelas. Lo duluan aja" ucap argas.

Alfin terkekeh pelan menatap Irene dengan jahil "jaga monyet Lo dengan baik" ucap nya kemudian berlalu pergi.

"Nyebelin banget itu cowok" decak Irene kesal. "Eh mau kemana" tanya irene lagi menahan lengan argas untuk berhenti

"Toilet, mau ikut" jawab argas.

Irene semakin berdecak kesal, ia langsung melepaskan tangan argas dengan berat hati membiarkan pria itu pergi meninggalkan nya.

"Kasian dicuekin, malu kalau gue mah" seru Sinta di belakang nya.

Sedari tadi ia sudah cukup muak menyaksikan tingkah Irene kepada argas, tidak ia tidak mungkin cemburu, Sinta hanya tidak suka. Karena sikap gatel dari Irene membuat nya ingin menggaruk wajah gadis itu habis habisan.

"Kurang ajar," pekik Irene menjambak rambut Sinta dengan kuat. Sesekali kukunya mencakar wajah cantik milik gadis itu, tidak ingin mengalah, Sinta juga melakukan serangan serupa untuk Irene, menendang kaki Irene dengan kuat membuat gadis itu mundur beberapa langkah. Tidak cukup disitu, Irene meraih gelas dari tangan seorang siswi didekatnya, segera dia meleparkanya ke arah sinta, pyar tepat mengenai kepala Sinta membuat kepalanya berdarah, airnya pun sudah tumpah mengotori seragam gadis itu.

"SINTA" teriak nadin khawatir, bergegas Nadin menghampiri sinta, menangis melihat darah segar yang kian merembes di dahi gadis itu

"Jangan nangis, gue gapapa" ucap Sinta menenangkan

Sial, ia membenci melihat sahabat tersayangnya harus menangis seperti ini

"Hiks Lo berdarah, jahat banget sih Lo kak, kalau sampai temen gue kenapa napa, gue pasti akan laporin Lo ke kak argas dan BK hiks" Isak nadin. Berteriak berani menatap Irene

"Apa apaan ini" seru argas dari arah belakang, berjalan mendekati sinta.

"Dia hiks, kak Irene udah mukul Sinta hiks, dia lempar gelas sampai kena Sinta hiks. Dia duluan kak yang mulai" ucap Nadin menjawab. Argas mengernyit, menatap Sinta terkejut.

"Lo gapapa?" Tanya nya khawatir.

"Gak gas, dia bohong, Sinta duluan yang Jambak aku, aku cuma bela diri--" saut Irene berteriak membela diri.

"BOHONG,dia bohong kak" teriak Nadin tidak ingin kalah

Plak "tutup mulut Lo anjing" teriak viona menampar keras pipi nadin, membuat gadis itu mematung ditempatnya merasakan rasa nyeri di pipinya.

"Sialan, gak usah sentuh sahabat gue viona" teriak sinta.

"Apa, gak terima, ayo sini maju" tantang viona hendak merenggut rambut sinta kembali

"VIONA" teriak argas, ia melangkah maju menatap Nyalang viona dan juga irene bergantian. "Minta maaf sekarang juga" sambung nya

Viona menggeleng "gak, gue gak akan mau minta maaf sama cewek kaya dia"

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang