agam vs argas

38 6 0
                                    

Hai hai assalamualaikum.

(gak jawab dosa loh wkwk)

Selamat membaca.

_lovestory_

Tiga kali putaran sudah Sinta berlari mengelilingi lapangan tapi belum juga ada instruksi untuk berhenti. Sial seharusnya ia pura pura pingsan saja tadi, kenapa juga Sinta harus mengikuti pembelajaran olahraga seperti ini, sementara guru itu asik mengobrol diujung sana dengan guru baru yang bisa terbilang cukup cantik, dasar genit.

"PAK, INI MAU SAMPAI KAPAN LARI NYA, sampai kaki gue patah?" Teriak Sinta geram sendiri diangguki oleh Nadin di belakangnya

"Udah cukup, sekarang kalian bisa istirahat dan bermain basket secara bergantian, besok akan saya ambil nilai" ucap pak Suroto memberikan perintah, lalu berlalu pergi begitu saja.

Dengan jengkel Sinta berjalan menghentak hentak kan kaki nya menuju pinggir lapangan, mencari tempat ternyaman untuknya duduk.

"Gue beliin minum di kantin dulu deh ta, kasian muka Lo udah merah banget, nahan berak ya" ucap Nadin kemudian berlari pergi menjauhi amukan Sinta yang mungkin akan menggila jika ia tetap ada disana

Di tengah lapangan para pria sudah siap dengan posisi nya untuk bermain basket melawan para cewek yang tentunya hanya ingin mencari perhatian semata. Disaat Agam yang dengan serius mendribble bola, dan bermain dengan lincah harus dirusak dengan kehebohan tim cewek yang bukanya melawan malah berteriak histeris. Membuat sang ketua OSIS menggerutu kesal.
Dilihat dari segi manapun Agam sangatlah tampan, wajah nya yang kian mempesona apalagi saat ia berkeringat seperti ini. Ekspresi kesal ditambah lelah entah kenapa sangat terlihat menggemaskan bagi sinta.

"Nih minuman Lo" seru Nadin membuyar kan lamunan singkat sinta sekaligus mengalihkan pandangannya dari Agam.

"Makasih" ucap nya meraih botol air mineral itu.

"Boleh gue minta minumnya" ucap seseorang

"Uhuk uhuk hah apa" ucap Sinta terkejut, sial kenapa dia harus batuk di depan Agam, bukan kah ini akan membuatnya merasa bahwa ia tengah salah tingkah. Lagi pula sejak kapan pria itu berdiri di hadapannya.

Agam tersenyum "boleh minta minum nya, gue haus banget" ulang nya

"Gak ada lagi, ini udah gue minum tadi" jawab Sinta.

"Gapapa," ucap Agam lagi merebut botol air dari tangan sinta, segera ia menegak nya sekali,

"Makasih, gue cabut dulu" tambah Agam pamit sembari mengacak rambut sinta gemas

"Ta sumpah ta, sirene bahaya astaga"lirih Nadin menyenggol lengan temanya,

Sinta mengernyit "apa sih"

"Kak argas lihat in lo dan Agam dari tadi, tajam banget astaga," lirih Nadin memberitahu, reflek pandangan Sinta langsung jatuh pada sosok argas yang saat ini sudah berdiri di pinggir lapangan dengan menatap tajam dirinya, sedetik kemudian seringai tipis diwajahnya muncul setelah tatapan nya berubah untuk agam.

Pria itu berjalan memasuki lapangan membuat setiap gadis menjerit terpesona, rambut nya yang acak acakan, baju keluar, tanpa dasi, membuat kesan badboy di diri argas semakin terlihat jelas. Sinta pikir argas datang untuk menghampirinya, nyatanya pria itu malah terus maju ke arah Agam tanpa melihatnya sedikitpun. Agam yang menyadari itu segera menghentikan permainannya, menatap argas terheran.

"By one basket, Lo lawan gue" ucap argas.

Agam tersenyum kemudian mengangguk saja, segera ia melemparkan bola ditangannya untuk argas disambut seringai licik dibibir pria itu.

Permainan dimulai dengan argas yang dengan Lincah nya menguasai bola tidak memberikan celah sedikitpun untuk Agam melawan, pria itu hanya mengambil sikap siaga untuk mempertahankan wilayahnya. Naas, dengan satu gerakan bola melambung tinggi tepat memasuki ring, poin untuk argas. Sekarang giliran Agam yang mendapatkan bola, bergerak kesana kemari mencari celah untuk mencetak point. Bruk agam terjatuh bahkan sebelum ia sempat melemparkan bola nya. Terlihat jelas argas hanya menatapnya dengan tersenyum smrik,

"Gausah curang," bisik Agam

"Apa? Lo main gak bener" balas argas.

Permainan berlanjut, argas kembali menguasai bola, ia sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali mencetak poin, melihat wajah Agam seringai itu kembali muncul, entah apa yang argas pikirkan saat ini. Bukanya melempar bola mengenai ring, pria itu justru melempar nya kearah Agam dan bugh sekali lagi pria itu terjatuh dengan memar di dahinya.

"Harus nya Lo tangkap" ucap argas tidak berdosa

"Ikut gue" seru Sinta menarik tangan argas keluar dari lapangan meninggalkan Agam yang tengah terluka.

"Heh Lo mau bawa cowok gue kemana" seru Irene menghadang jalan Sinta dan juga argas dibelakangnya.

"Bukan urusan Lo," ucap Sinta ketus, semakin membuatnya kesal.

Sampai di belakang sekolah, Sinta menghentikan langkahnya, menarik tangan pria itu untuk lebih maju sehingga ia berada di depan sinta. "Mau Lo apa sih" ucap Sinta sama sekali tidak santai

"Gue tau lo sengaja kan?, Pertama lo sengaja dorong Agam biar dia jatuh, kedua Lo sengaja melempar bola itu tepat kearah Agam. Lo sengaja buat dia terluka. Iya kan" bentak Sinta lagi

"Kalau iya kenapa," jawab nya terlewat santai

Sinta melotot "heh, Lo gak mikir apa, kalau sampai Agam kenapa Napa gimana? Lo mau tanggung jawab?. Untung aja tadi Agam cuma luka kecil, kalau sampai parah gimana huh, Lo main main sama nyawa anak orang argas" saut Sinta

"Gue gak peduli, selama dia berani deketin Lo maka gue gak akan berhenti buat perhitungan," ucap argas

"Egois, mau sampai kapan sih Lo kaya gini" teriak Sinta kesal

"Sampai Lo mau Nerima gue, sampai gak ada lagi yang berani godaan Lo"jawab nya

Sinta memalingkan wajah nya kearah lain, "gue gak akan mau"

"Terserah" ucap argas mengedikan bahu nya acuh dan melenggang pergi dari sana.

"WOI COWOK KULKAS, GUE BELUM SELESAI" teriak nya Nyalang,sayang sekali argas terus melaju tanpa menghiraukan teriakan gadis nya,

"Gak usah teriak sayang, kasian nanti pita suara nya putus."seru seseorang,

"Apa Lo" ketus sinta

Gio tertawa hambar, entah sejak kapan pria itu berdiri bersandar di tembok dengan membawa minuman dingin beserta cemilan ditangannya. Keren sih, tapi aneh.

"Argas aneh ya, cara nya terlalu kejem gitu. Iya gak sih yang, ganteng sih tapi galak" ucap nya lagi mengompori Sinta

Sinta melotot "Lo yang aneh" ketus nya kemudian berlalu pergi

"Lah, ganteng kaya gini dibilang aneh. Udah ngatain ditinggal pula. Sadboy gue mak" gumam gio untuk dirinya sendiri

..................................................................................

Pendek gak sih?

Btw,, untuk tokoh nya silahkan dihaluin sendiri ya guys.

Babay, sampai jumpa di part berikutnya.

Jangan lupa votmen nya dong, please hehe

_love story_

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang