dia, sinta

74 6 0
                                    

Up up up!!!

Vote and comment!!!

~love story~

*
*
*

Wajah menawan menjadi kebanggaan tersendiri yang ia miliki, menjadi idaman para kaum pria, tentunya menjadi langganan gosip untuk para biang gosip.
Keluarga yang dulunya begitu harmonis penuh canda tawa hancur dalam satu kedipan mata hanya karena sebuah perselingkuhan. Semenjak saat itu Sinta bertekat tidak akan menjadi bodoh seperti audina hanya karena mencintai seorang pria, ia hanya takut akan dikecewakan lagi.

Dia deacyntha Salsabila atau yang akrab dipanggil dengan sebutan sinta. Terserah kalian jika ingin memanggilnya dengan nama lain asal bukan dengan sebutan 'bila' atau 'sabil' karena ia tidak akan pernah menyukainya

David sanskar rahendra itulah nama dari ayah nya,seorang pengusaha kaya yang cukup terkenal di kalangan atas,terlihat baik di kalangan luar bukan berarti ia baik bagi keluarganya sendiri kan.

Tidak terasa sudah genap tujuh bulan setelah perceraian audina dan juga David membuat Sinta semakin tidak terkendali. Apa lagi audina yang sering tidak punya waktu untuk nya membuatnya menjadi gadis kekurangan kasih sayang orang tua
*
*
*
“Selamat pagi sahabatku” teriak Nadin, gadis itu berlari menghampiri Sinta yang saat ini tengah menatap nya dengan datar. Sinta sudah pasti tau berteriak adalah salah satu passion yang Nadin punya, jadi percuma jika dia berkomentar.

“berisik,” umpat Sinta,

“udah pelan padahal,” ucap Nadin seadanya.

Nadina sha di SMA Nusa bangsa jika mengenal deacyntha pasti juga mengenal seorang Nadin. Gadis cantik, manis bin cerewet yang digalai kaum pria, sahabat yang Sinta punya, salah satu kebahagian yang saat ini masih ia genggam. Apapun yang berkaitan dengan nadin, Sinta seakan memiliki hak untuk tau, Sinta bukanlah cewek lembek yang akan selalu diam saat dibully, apalagi jika menyangkut soal sahabatnya, ibarat kata Sinta siap melakukan apapun untuk melindungi gadis manis itu, apapun resikonya Sinta siap.

“Morning cantik,” sapa seseorang dari arah belakang. Sontak saja Sinta menoleh bersamaan dengan Nadin disebelahnya. Suara cowok yang begitu menggema di koridor sekolah sampai membuat beberapa siswa juga ikut berhenti melangkah hanya untuk melihat. Bukanya Sinta geer, ia menoleh karena ia jelas tau panggilan itu untuknya

“Kok gak dijawab?”ucap gio tersenyum lebar,

Sinta hanya menatap pria itu dengan datar seperti biasanya “penting?” balasnya

“Penting lah, buktinya Lo sampai berhenti karena gue sapa” saut gio percaya diri.

“Gak jelas,” ucap sinta, kemudian melangkah kembali ke tujuannya semula bahkan dia sampai meninggalkan Nadin yang saat ini tengah asik melongo menatap gio penuh pesona

Gio mengernyit menatap Nadin, kemudian tersenyum manis “mulut nya ditutup cantik, nanti kemasukan nyamuk lho” ucap gio

Sontak saja Nadin gelagapan, ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal “hehe, abisnya kakak ganteng banget,” ucap Nadin antusias

“Masa sih, tapi kok temen Lo gak tertarik sama gue ya,” tanya gio

Nadin menggeleng keras “dia emang gitu kak, sok jual mahal,”saut Nadin cepat.

Gio Syahputra  fuckboy tampan dari SMA Nusa bangsa, wajah rupawan yang ia miliki mampu memikat seluruh hati para siswi hanya dengan satu kedipan mata saja. Berbeda dari yang lainya, hanya satu orang yang sama sekali tidak tertarik akan pesona yang gio miliki, terhitung sudah lama gio mencoba meluluhkan hati gadis itu,

memang setelah kejadian malam itu dimana ia menyaksikan Sinta dengan mudahnya melawan anggota LION'S membuat nya tertarik untuk menjadikan Sinta sebagai miliknya, segala cara ia coba, mulai dari merayunya, mengganggunya, bersikap manis, dan banyak hal lainya tidak ada yang berhasil. Seakan tidak kenal menyerah gio terus saja mencoba, baginya Sinta itu unik dan pantas untuk ia perjuangkan walaupun harus bersaing dengan sahabatnya sendiri.
*
*
*
Suasana kelas mendadak menjadi riuh penuh canda tawa menyambut datangnya jam kosong yang mereka dapat. Terlihat semua orang mulai sibuk dengan dunia nya sendiri, ada yang menggosip, bernyanyi, mojok bersama pacarnya sampai ajang tidur bersama di lantai. Bahkan Nadin yang biasanya selalu bersama Sinta saja sudah berpindah tempat bergabung dengan siswi lainya untuk sekedar menggosip bersama meninggalkan sinta yang saat ini tengah asik memandangi layar ponsel nya menampilkan video boyband favoritnya BTS.

“i need you girl...” gumam Sinta menirukan lirik lagu dari boyband tersebut, tidak berkedip sekalipun. Menurut nya ia tidak salah menggemari idol itu, banyak hal yang bisa ia pelajari dari mereka, sikap pantang menyerah mengingat bagaimana perjuangan mereka sebelum sukses membuat sinta semakin tergila gila, terserah apa kata orang lain,

“Fokus banget,” tegur seseorang duduk disamping Sinta tanpa izin.

Sinta hanya melirik sekilas tanpa niat, “hm”

“Bias Lo yang mana?” tanyanya lagi.

Sinta mengernyit, Agam terkekeh “gue paham soal ginian, adek juga penggemar K-Pop kok” ucap Agam menjelaskannya.

Dia Agam nahendra pria tampan dan ramah, ketua OSIS tampan yang juga banyak digemari para kaum wanita, kulit putih, tinggi semampai, selalu tampil rapi, ditambah dekik yang pasti akan tercipta di sudut pipinya ketika ia tersenyum. Sangat berkharisma, banyak yang bilang Agam itu unik Dan susah untuk di dapatkan, Dimata Sinta Agam itu aneh.

Bagaimana tidak, dari banyak nya orang menyukai nya tidak ada yang menarik untuknya, buktinya dia masih jomblo hingga saat ini. Banyak orang bilang,agam termasuk salah satu orang yang menyukainya, tapi entahlah.

Sinta menatap Agam berbinar, ia memang begitu selalu saja bersemangat ketika membahas soal hal yang berbau Korea. “serius”

“Iya, kalau adek gue sukanya bts,gak tau kalau lo” ucap Agam

Sinta menutup layar ponselnya, memposisikan tubuhnya untuk menghadap Agam Sempurna, “serius?
Gue juga suka mereka anjir, gue suka semua hal tentang mereka,”

Agam mengangguk angguk “samaan dong,”

“Adek Lo udah punya apa aja,” tanya Sinta semangat.

“banyak, yang terbaru kemarin dia beli album,” ucap Agam

“Serius? Gila gue aja belum sempet beli,”

“Ma—“

“hayoo berduaan aja, ada apaan nih pak ketua” sela Nadin histeris.

Agam tersenyum “Cuma ngobrol”

Nadin semakin berteriak histeris, menyentuh pipi agam lembut “gila, Lo ganteng banget sih, senyuman Lo itu bikin pengen gue halalin tau gak” pekik Nadin.
.

Terimaksih.

Silahkan votmen nya dong...

~lovestory~

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang