Sebagai orang yang bertugas bersama Profesor Coldman dan Madam Gagarina, Nazreen menggunakan kesempatan itu untuk memberitahukan hasil interogasi Viola. Termasuk fakta bahwa Michelle adalah anak perempuan Shebiba.
"Pantas saja wajahnya sama-sama seperti sundal," celetuk Emilia sambil membersihkan sebuah tabung erlenmeyer menggunakan kain.
"Emilia!" satu teguran garang dari Adalbaro itu membuat Emilia tutup mulut.
***
Mendekati tengah malam, Blanco dan Carlotta berpisah dari rombongan karena kebagian mencari ekor huldra di rawa Yellow Raven, sedangkan yang lain terus melanjutkan perjalanan.
Sedikit lewat dari tengah malam, giliran Martina dan Indamira yang memisahkan diri karena kebagian mencari elf telunjuk di Violet Valley, sedangkan sisanya terus memacu kuda mereka.
Di penghujung malam, namun belum sampai subuh menjelang, Ignacio dan Jimmy sampai di bibir pantai laut Ofaneem.
"Setidaknya, kita bisa istirahat sebentar," kata Ignacio sembari turun dari kudanya.
***
Mata kiri Viola yang berwarna hijau gelap bersinar indah diterpa cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah lubang angin di kamar Lorinda. Sedangkan mata kanannya yang berwarna cokelat juga tak kalah indah.
"Matamu seindah mata Emma," celetuk Lorinda ketika Viola menata meja dan makanan di atas ranjang Lorinda.
"Mata kanan Emma jauh lebih indah, karena warnanya amber," Viola tersenyum kecil.
"Jadi, keluarga Loka yang bermata hijau gelap?"
"Ya, begitulah."
"Di mana Martina?"
Pertanyaan itu membuat Viola membeku, namun bukan Viola jika tidak bisa membodohi lawan bicaranya.
"Dia ikut Ignacio dan Indamira," begitulah jawaban Viola.
"Ke mana? Rumah keluarga Fillion?" tuntut Lorinda.
"Hm," hanya itu balasan Viola. Dengan demikian, Viola tidak sepenuhnya berbohong kepada Lorinda. Dia hanya berkata 'hm', bukan iya. Dan Martina memang benar-benar pergi bersama Indamira dan Ignacio.
"Apakah rumahmu memiliki sebutan?" Viola memberikan segelas susu rasa melon kepada Lorinda.
"Kadang-kadang disebut sebagai casa del Castillian," Lorinda menerima susu itu dan meminumnya. "Apakah rumahmu dan rumah teman-teman yang lain memiliki nama?"
"Ya, itu sebuah keharusan," Viola mengangguk sambil menyuapkan sesendok sarden ke mulutnya sendiri.
"Apa nama rumahmu dan rumah yang lain?" Lorinda begitu antusias.
"Rumahku disebut Loka Domo," Viola tersenyum. "Lalu, ada Willow Ház, Limerick Conac, Henning Herrgård, Olsen Hus, Cactee Herehuis, Nilda Dvorec, Galaxy Domum, Fillion Manor, Coprada Mansion, dan yang paling megah diantara semuanya adalah Malek Castle."
"Terlihat dari namanya, semua orang akan membayangkan sebuah kastil."
"Keluarga Malek memang tinggal di sebuah kastil megah dengan halaman yang luas. Sungguh hunian impianku."
"Bagaimana dengan Loka Domo? Kelihatannya cukup mewah di telingaku."
"Loka Domo berbentuk kotak dengan gaya klasik semi modern. Kuharap bisa mengajakmu melihatnya kapan-kapan."
***
Carlotta dan Blanco mati-matian memacu kuda mereka sembari bersiaga dengan busur dan anak panah di genggaman. Mereka terpisah, namun dalam jarak yang cukup dekat dan memungkinkan untuk saling mengawasi satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIHIRA
FantasyApa yang akan terjadi ketika seorang gadis yang biasanya hidup normal tiba-tiba harus berkecimpung dengan dunia sihir, apalagi menjadi korban? Lorinda Castillian menjadi siswi Sihira di kerajaan sihir Taika, dan akan mengalami banyak hal di luar ken...