"Ryosuke.... Takaki Yuya.. tolong selidiki Takaki Yuya, ia memberikan obat ini pada Yuno. Jika-- ah !!"
"Keitooo ?"
"jika obat ini adalah antivaksinya, maka Yuya adalah dalang dibalik semua inii"
"apaaaa?"
Para perawat dengan sigap mengangkat tubuh keito ke tandu dan membawanya ke ruang tindakan. Ryosuke masih tidak bisa mencerna maksud keito. Takaki Yuya? Takaki Yuya siapa? Selidiki katanya? Bagaimana caranya
Ryosuke mengekor keito yang sedang sibuk menahan rasa sakit, disekeliling kerahnya kini sudah basah karena keringat yang terus mengucur.
"Keito kau pasti bisa , aku akan menemanimu" kata Ryosuke menggenggam tangan Keito
"Ryosuke pergilah~ Yuri lebih membutuhkanmu. Katakan padanya apa yang ku katakan"
"Keito kau perlu seorang pendamping"
"aku punya"
"hah?"
"aku bersama Yuto..... nee, Yuto pasti mengawasiku dari atas sana. Daijoubu. Aku bisa !"
Ryosuke menghentikan langkahnya, dirematnya botol obat yang berisi 2 butir obat itu. Ia menatap nanar ke arah keito yang mengacungkan jempolnya semakin menjauh.
"KEITOOO GANBATTE NEE.. SETELAH INI AKU PASTI AKAN MENGGENDONG AKIRA !" teriak Ryosuke
Ryosuke merasa kasihan melihat Keito berjuang sendiri, tetapi jujur hati kecilnya juga ingin menemui Yuri. Perasaannya tidak enak karena sejak kemarin ia tidak bertemu Yuri. Ryosuke disibukkan oleh tugas tugas dari Yamazaki sensei untuk mengetik laporan penelitian. Anak magang memang sasaran empuk untuk hal ini.
Ryosuke kemudian memutar balik arah menuju lab penelitian untuk menemui Yuri.
-00-
"hasil penelitiannya sudah keluar" ucap Fujiwara . diruangan itu kini sudah duduk di di meja masing masing dengan berurutan Yamazaki Kento, Chinen Yuri, Yudai Chiba, dan Hikaru Yaotome, sementara Arioka Daiiki dan Hashimoto Kanna yang berdiri di belakang meja bertugas sebagai notulen.
"huuuufffttt" Fujiwara menarik nafas sedalam mungkin seolah sedang menghadapi hal yang berat
"aku ingin kita semua mereview ulang alasan kita melakukan penelitian selama 7 hari ini untuk apa dan untuk siapa. Chinen Yuri. Menghilang dalam rombongan evakuasi, lalu tiba tiba kembali dan mengatakan bahwa antibody nya bisa menghalau virus dan menyembuhkannya. Dengan harapan kita bisa membuat tiruannya dalam bentuk injeksi untuk didistribusikan kepada semua pasien yang sedang terinfeksi dan terkarantina di Tokyo sana"
"lanjutkan" ucap Yamazaki
"aku akan mengumumkan hasil penelitiannya . mungkin akan sedikit mencengangkan tapi aku harap semua tetap mengikuti instruksiku"
Semua peserta mengangguk dan Fujiwara melanjutkan kata katanya "hasil pemeriksaan antibody Chinen Yuri-san adalah.... tidak ada yang spesial, beberapa sample virus kami hadapkan dengan antibody ini namun hasilnya nihil. Virus sama sekali tidak bereaksi. Namun yang kami temukan malah ada sesuatu yang aneh pada pemeriksaan darah Chinen Yuri-san"
"apa itu?" Yuri bertanya
"positive morphine"
Semua orang terkejut dan memandang aneh ke arah Yuri dengan tatapan yang meminta penjelasan. Semua tercengang karena dokter muda ini seperti masuk kedalam perangkapnya sendiri.
"USOOOO" teriak Yuri
"USOO JA NAAAI !!! semuanya tertulis disini, kau mau bermain main dengan kami yaaa" Fujiwara meninggikan nada bicaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic [✓]
Science FictionJudul : Pandemic Genre : Family, Friendship, Romance (Slight) Pairing : Yamachii, Okajima, Takanoo Summary : Negara Jepang sedang dilanda sebuah wabah virus aneh yang muncul tiba-tiba. mampukah chinen yuri dan Yamada Ryosuke menyelamatkan semua pas...