Part 15 : Pemantik Api

97 17 18
                                    


Butiran keringan berpacu menuruni punggung Yamada Ryosuke dan Yabu Kota yang kini sedang berada dalam simulasi pencabutan nyawa. Bagaimana tidak?

Didepanmu ada infectus tahap III yang kelaparan dan diluar sana juga menunggu infectus lainnya. Jika tidak ada iman dihati dan mengingat Yuri menunggu diluar sana mungkin bunuh diri akan mereka berdua lakukan sejak tadi.

"apa yang akan kita lakukan" tanya Yabu

"aku tidak bisa berpikir, jam berapa ini?"

"jam 10 pagi"

"baiklah kita punya waktu 10 jam untuk menyelamatkan diri sebelum Yuri meninggalkan kita"

"un"


-00-


Yuri masih berada didalam mobil menunggu dua prajuritnya bertaruh hidup dan mati diluar sana demi mencari makanan. Ia menyisir rambut Yuno yang berantakan sementara Yuno asyik bernyanyi untuk mengusir rasa laparnya.

"paman"

"ummm?"

"apa paman menyayangi Ryosuke?"

"tidak memangnya kenapa?"

Yuno membalikkan badannya dan kini berhadapan dengan Yuri. Ia berkata "semenjak Ryosuke pergi, paman menjadi gelisah dan tidak tenang"

Yuri tersenyum karena apa yang dikatakan keponakannya itu memanglah benar "ummm paman khawatir padanya juga dengan Yabu-nii. Mereka pergi keluar sanaa demi kita semua. Nee Yuno jika pendemi ini selesai paman janji akan ambil cuti dan kita berlibur bersama okhee?"

"okheee"

Yuri kembali melanjutkan aktivitasnya menyisir rambut Yuno karena tidaka da lagi yang bisa ia lakukan. Sesekali bebrapa infectus mengelilingi mobil mereka namun semua pintu dan jendela terkunci rapat sehingga mereka aman berada didalam mobil itu.


Zzzrtzzzrrzrzrtttttttt !!!


"ittte !"

Yuri meringis dan kedua telapak tangannya meringis memegangi kepalanya sendiri. Rasa sakit seperti waktu itu muncul kembali. Yaa ini adalah rasa sakit menusuk yang sama seperti ketika ia bertemu yabu semalam, tubuhnya serasa lemas dan mau pingsan. Apakah gejala nya mulai muncul? Bagaimana ini... Yabu-nii dan Ryosuke tidak ada disini untuk membantunya. Bagaimana jika dia lepas kendali disini?

"paman, paman kenapa? Paman Yuri sakit??" Yuno bertanya dengan wajahnya yang khawatir

"ti-tidak tidak apa apaa Yuno jangan khawatir"

"tapi paman pucaat, badan paman panass, Yuno panggilkan Ryosuke yaa?"

"DIAM !!!"

Yuno terdiam, ini adalah pertama kalinya Yuri membentak. Selama ia diasuh oleh Yuri ini adalah pertama kalinya Yuri berbicara dengan nada yang tinggi. Yuno adalah anak perempuan yang cerdas. Ia tidak mennagis , ia tau keadaan pamannya saat ini buruk dan ia memutuskan untuk tidak menganggu pamannya.

"tidak tidak, kemari sayang maafkan paman"

Yuri memeluk Yuno dengan sangat erat, sementara tangan kanannya memijit kepalanya yang semakin bertambah-tambah nyerinya.


-00-


"yabu...."

Pandemic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang