"ryosuke... kita tamat"
"mohon maaf sensei aku belum menikahimu jadi aku belum mau tamat dulu. hiyaaaa~" ryosuke yang entah sejak kapan sudah mengangkut tabung oksigen berukuran 1m3 dan memukulkannya kepada para pasien yang yang hendak menyerang
Yuri masih terpaku melihat tindakan ryosuke, ini tidak sesuai SOP tetapi mulutnya juga tidak bisa mencegah tindakan anak itu
"sensei aku akan menghalang mereka, kau tolong siapkan pintunya"
"wakatta" jawab yuri dengan cepat, iapun menyiapkan pintu dan memasang kuncinya dengan cekatan sementara ryosuke masih terus saja menyerang pasien pasien yang terinfeksi zeta prosodis
"ryosuke pintunya sudah siap !" teriak Yuri
"hai"
Ryosuke pun berlari menyusul Yuri dan mengunci pintu IGD berharap mereka tidak akan mampu mendobraknya.
"ayo kita ke lab atas" ajak yuri
"ikuzo"
"perhatian kepada seluruh staff rumah sakit yang belum terinfeksi harap berkumpul di zona aman lantai 4, dikarenakan akan dilakukan evakuasi ke prefektur Gifu. Sekali lagi perhatian kepada seluruh staff rumah sakit yang belum terinfeksi harap berkumpul di zona aman lantai 4, dikarenakan akan dilakukan evakuasi ke prefektur Gifu"
Yuri dan Ryosuke yang mendengarnya saling bertatap wajah bingung dengan pengumuman yang tiba tiba itu. Siapa yang menghubungi tim evakuasi? Siapa yang mengusulkan untuk dilakukan evakuasi? Mengapa hanya staff rumah sakit yang dievakuasi?
Yuri benar-benar tidak habis pikir dengan ide ini. Selain pasien zeta prosodis bukankah masih ada pasien lainnya yang dirawat di rumah sakit ini, bagaimana nasib mereka semua jika seluruh staff rumah sakit dievakuasi?
"aargh" tiba tiba Yuri terjatuh dan merasa pusing
"yuri sensei daijoubu?"
"......."
"aku gendong yaa" tawar Ryosuke
"tidak perlu, ayo cepat kita kesana kita harus mengevakuasi seluurh pasien yang tidak terinfeksi juga" yuri bangkit dan kembali berlari, disusul ryosuke
-00-
BUGH !!!
"hah hah hah selesai kalian" gumam yabu pelan dan menyeka keringatnya. Semua lawan sudah tersungkur ditanah. Ia melangkah pelan mendekati yuno yang masih menutupi matanya. Yuno benar-benar anak yang patuh. Yabu tersenyum dan mengusak rambutnya "yuno, ayo kita pergi keadaan disini tidak aman kita harus bersembunyi dulu"
"un"
Yabu kembali menggendongnya dan mencari tempat persembunyian hingga menemukan sebuah gudang tua bekas pabrik. Yabu memutuskan untuk bersembunyi disana, ditambah lagi kakinya sedikit cedera akibat terkilir saat melompati jendela di supermarket tadi. Rasa panik membuatnya tidak merasa sakit dan baru menyadarinya sekarang
"yuno kita berhenti diisni dulu yaa, kita beristirahat dulu"
"iya.. kaki sensei sakit yaa" tanya yuno
"iya sedikit hehe" yabu tersenyum dan duduk bersandar didinding, yuno duduk disampingnya dan mengusap-ngusap kaki yabu dengan lembut berharap bisa meredakan sakitnya
"maaf yaa jd telat pulang kerumah" ucap yabu meminta maaf
"daijoubu, maaf merepotkan sensei"
"oh iyaa kita harus menghubungi paman yuri dulu" ucap yabu teringat pada yuri, ia buru buru mengambil ponselnya berniat menelpon yuri namun sial tidak ada sinyal disana
![](https://img.wattpad.com/cover/235451114-288-k895049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic [✓]
Fiksi IlmiahJudul : Pandemic Genre : Family, Friendship, Romance (Slight) Pairing : Yamachii, Okajima, Takanoo Summary : Negara Jepang sedang dilanda sebuah wabah virus aneh yang muncul tiba-tiba. mampukah chinen yuri dan Yamada Ryosuke menyelamatkan semua pas...