"pamaaaaan~~ bangun pamaaan, Yuno harus ke sekolaah"
"zzzzzzzzzz~~~..............zzzzzzzzz~~~"
Yuno sudah siap dengan seragam TK nya, sudah sarapan bahkan menghabiskan susu yang tidak ia suka namun paman yang seharusnya mengantarnya malah tidak kunjung bangun. Dengan raut wajah yang kesal ia naik keatas ranjang dan menduduki perut Yuri, kedua tangan kecilnya memukul-mukul dada bidang lelaki yang sedang tertidur diatas kasur dengan manisnya.
"PAMAAAAN YURI... CEPAT BANGUN DAN ANTAR YUNO SEKOLAH"
"Nan chatta hahahahhahaha !!!!!" Yuri tiba tiba membuka matanya dan menggelitiki keponakan nya itu , keduanya tertawa geli bersama diatas ranjang yang cukup besar itu
"hahhahahaa mou !! ampun... hahahha geli .. uuuh paman ! Paman pura pura tidur ya, Yuno jadi telat tau !"
"hehheeh gomen gomen habisnya lucu jika melihat Yuno marah marah heheh, baiklah paman mandi dulu yaa... sun dulu dong pamannya"
"muaah"
"heheh arigatou... tunggu didepan sama nenek ya, paman mandi sebentar"
"un wakarimashita Yuri-sensei" Yuno tertawa dan memperlihatkan deretan gigi susunya yang tidak begitu rapi
Yuri tersenyum melihat anak itu pergi dari kamarnya, ia berlari dan meneriakkan 'neneek neneeek' dengan suaranya yang melengking mencari keberadaan neneknya.
Yuri memegangi keningnya yang tidak pusing, memikirkan anak itu.... mengapa bisa setegar itu.. mengapa ia bisa begitu mudah melupakan semuanya, bahkan sampai saat ini pun Yuri belum bisa menerima kematian kakaknya, ia kerap kali merasa frustasi dengan dirinya sendiri mengapa saat itu tidak bisa menyelamatkan kakaknya. Mengapa saat itu ia membuat keputusan yang salah.
Flashback
"kak Inoo dengarkan aku dulu !!!"
"Yuri.. keputusan kakak sudah bulat, kakak akan menikah dengan Takaki Yuya ! dia sudah datang melamar kakak , dia serius sama kakak, tolong hargai keputusan kakak"
"tapi kak.. aku belum sepenuhnya mengenal Takaki Yuya, aku merasa ada yang tidak beres dengannya kak"
"itu karena kamu belum mengenalnya Yuri, Yuri percaya sama kakak, kakak harus segera menikah dengannya. Kau tau yuri ...... kakakmu ini sedang hamil"
"APAAA??"
"iya, kakak sedang hamil sayang, tidak mungkin anak ini lahir dan tidak memiliki ayah kan? Tolong hargai keputusan kakak ya?"
"........."
Yuri hanya terdiam mendengarkan kakaknya. Hari ini sepulang bertugas shift sore di rumah sakit yuri snagat heran karena dirumahnya ada banyak tamu. Mereka adalah keluarga takaki yuya yang datang melamar kakaknya Inoo, yuri bahkan tidak pernah melihat lelaki ini main kerumah atau bahkan kakaknya saja tidak pernah memposting sesuatu tentang kedekatan mereka. Dan sekarang seluruh keluarga takaki tiba tiba dataang kerumah untuk melamar kakaknya. Ada apa ini, apa yang sebenarnya sedag terjadi
Saat itu yuri bermaksud untuk menghargai keputusan kakaknya, ia bermaksud untuk berdamai dengan egonya sendiri. Malam itu dengan berat hati ia menyetujui lamaran keluarga takaki. Sebuah keputusan yang merubah segalanya. Sebuah keputusan yang sangat ia sesali.
flashback end
"yuno gomen ne.... jika aku tidak membiarkan kakakku menikah dengan lelaki brengsek itu pasti kita bertiga masih hidup bersama.. gomen nee... gomenasai..... hontou ni gomenasai.. maafkan pamanmu ini"
-00-
Ryosuke masih berkutat dengan lembar lembar observasinya, ia merasa sangat yakin ada hal yang tidak beres dengan pasien itu. Saat ini ia masih bertugas untuk jaga piket IGD sebelum nanti jam 10 siang dokter pembimbingnya akan minta ditemani visit pasien rawat inap
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic [✓]
Science FictionJudul : Pandemic Genre : Family, Friendship, Romance (Slight) Pairing : Yamachii, Okajima, Takanoo Summary : Negara Jepang sedang dilanda sebuah wabah virus aneh yang muncul tiba-tiba. mampukah chinen yuri dan Yamada Ryosuke menyelamatkan semua pas...