2 tahun setelah Chinen Yuri dan tim menemukan formula vaksin yang dapat digunakan untuk memerangi Zeta Prosodis, kini kehidupan di Kota Tokyo berangsur angsur pulih
Pemerintah menyediakan layanan gratis pengobatan dan vaksin yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.
Seluruh anggota tim setuju bahwa hak paten dari Zeta Prosodis Vaccine (Zetaprovac) diberikan untuk Chinen Yuri sebagai tanda terima kasih atas jasanya menemukan formula vaksin.
Saat ini seluruh pasien terinfeksi Zeta Prosodis sudah ditangani dan dirawat di rumah sakit milik pemerintah. Pemerintah juga masih melakukan sweeping untuk pasien pasien pedalaman yang belum mendapat penanganan.
Semuanya berangsur bangkit dari keterpurukan, semuanya berangsur pulih. Luka di tubuh maupun luka dihati semuanya sembuh walau perlahan.
"Akiraaaa.... jangan berlari" ucap keito dengan nada yang sedikit panjang, memperingati anak lelakinya yang berlarian didepannya. Ia sudah berusia dua tahun dan sudah pandai berlari kesana kemari
Keito mengusap pucuk kepala sang anak dan berjongkok disamping sebuah makan. Makam suaminya Nakajima Yuto
"disinilah papa tertiduur"
"tiduul? Tidul ambil inum dot sepelti Akila?"
"iyaa seperti Akira.. tapi papa tidak bisa bangun"
"enapaaa?"
"karena papa sudah berada di sisi Tuhan, Tuhan menjemputnya lebih dulu dari kita. Kata Tuhan begini : Papa, Akira adalah anak yang hebat dia bisa menjaga mamanya dengan baik. Jadi kau tenanglah bersamaku hihihihi begitu kata Tuhan"
"Akila emang hebaat.. nee papa, Akila ingin beltemuu. Akila ingin pelgi halan halan, sepelti temen temen Akilaa. Tapi papa, kadang Akila uga main sama Yunoo-nee, Yuno-nee uga idak unya papa, idak unya mama. Jadi Akila injamkan mama Akila untuk Yuno-nee hehe Akila baik kan paa?"
Keito tersenyum mendnegar curhatan anak lelakinya itu. Mereka berdua memang tidak pernah bertemu barang satu kalipun, tetapi Akira seperti sudah mengenal Yuto. Setiap berkunjung kesini ia selalu bercerita tentang banyak hal.
"kita berdoa dulu ya Akira"
"un"
'Yuto.. bagaimana kabarmu... kami baik baik saja.. aku meminta maaf padamu, sekaligus berterima kasih. Entah berapa kali aku meminta maaf rasanya dosaku besar sekali karena sempat ingin menyerah. Akira tumbuh dengan baik. Ia sudah mau makan nasi. Dia suka makanan yang gurih sepertimu. Ia sangat aktiv. Minggu lalu ia terjatuh dari pagar, maaf yaa saat itu aku tidak mengawasi Akira dengan baik. Aku bersyukur masih bisa bernafas dengan baik sampai hari ini. Semua ini berkat dirimu. Jika tidak ada kamu, aku tidak akan bisa merasakan indahnya menjadi seorang ibu. Aku akan menjaga Akira dengan seluruh kekuatanku. Akira anak kita. Dia adalah bukti kekuatan cinta kita. Tenanglah disana. Yuto'
-00-
"pokoknya Yuno mau ikut !"
"Yuno.. Yuno kan sudah besar?? Kenapa harus ikut terus, apa nanti paman belikan ice cream ? mainan? Yaa? Tunggu dirumah yaa?" Rengek Yuri
"pokoknya Yuno mau ikut ! Yuno gak akan biarin paman merebut Ryosuke dari Yuno"
Yuri hanya menggaruk kepalanya karena hal seperti ini selalu terjadi setiap kali Ryosuke menjemputnya untuk berkencan.
"gimana ?" tanya Ryosuke yang sudah rapi didepan rumah
"parah.. ngambek . kamu gih bujukin"
"hehehe sepertinya aku memang ditakdirkan untuk mengurus dua anak bayi sekaligus" Yuri menajamkan matanya dan langsung pergi ke mobil. Ryosuke memang jago menaklukkan anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic [✓]
Science FictionJudul : Pandemic Genre : Family, Friendship, Romance (Slight) Pairing : Yamachii, Okajima, Takanoo Summary : Negara Jepang sedang dilanda sebuah wabah virus aneh yang muncul tiba-tiba. mampukah chinen yuri dan Yamada Ryosuke menyelamatkan semua pas...