Daiki mengintip ke jendela memastikan keadaan aman untuk keluar, sejauh mata memandang tidak ada infectus yang melewati lorong
"kanna... aku akan pergi ke lab atas, kau berhati-hatilah membawa Keito" instruksi Daiki
"un ! percayalah padaku"
"berjanjilah, kita akan bertemu lagi"
"aku berjanji"
Daiki mendekati ranjang Keito yang sudah siap pergi bersama Kanna dan berkata "Keito-san.. kuatlah demi Akira, kalian pasti bisa tidur nyenyak setelah ini"
"arigatou Daiki-san"
Daiki menatap mata Kanna dengan tajam dan saling mengangguk, ia membuka pintu dan keduanya mulai bergerak ke arah yang berlawanan dan memulai pertarungan masing-masing
-00-
Hikaru dan Yamazaki kini sudah menusuri lorong dari pintu selatan menuju pintu rahasia menuju ruangan Kanata Hongo
"ini pintunya" ucap Yamazaki
BANG !
BANG !
"1.... 2...." ucap Hikaru setelah menembak 2 orang bawahan Kanata Hongo yang muncul melewati lorong
"gesit sekali... cepat masuk kedalam sebelum semuanya menyadari bunyi pistolmu" perintah Yamazaki
"un"
Klek
Pintu terbuka , Yamazaki melangkah santai kedalam ruangan sementara Hikaru tetap standbye dengan senjatanya.
"tingtoong aku membawa pesanan anda..Tuan Kanata" teriak Yamazaki. Hikaru tidak terkejut karena memang Yamazaki tidak memberikan jaminan apa apa untuk tidak berkhianat. Kanata yang duduk di atas meja tersenyum licik sambil bertepuk tangan.
"gomen gomeeen.... aku sudah salah membunuh waktu itu , Hikaru-kun" celoteh Kanata
"aku tidak menerima permintaan maaf, nyawa dibayar nyawa. Kau sudah menewaskan banyak orang dan aku ingin kau membayarnya dengan nyawamu" ucap Hikaru dingin, tangannya masih kokoh menggenggam pistol dan matanya yang terus membidik penuh hasrat membunuh
"kowaiiii... saa... asobo yo hikaru-kun ! fuiwiiiiiiiiiiiiit~" Kanata bersiul dan beberapa bawahannya yang berbadan kekar masuk kedalam ruangan mengepung Hikaru
'1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ada sepuluh orang, 12 dengan Kanata dan Yamaken... sisa peluru ku ada 16, semoga cukup' gumam Hikaru didalam hati
"bunuh dia didepan mataku !" perintah Kanata dan anak buahnya bergerak menyerang HIkaru yang sendirian
"hiyaaaaa~"
BANG !
DUAAAGH ! Hikaru jatuh tersungkur namun segera bangkit dan menembak lagi
BANG !
BANG !
Tiga orang mati
BANG ! HIkaru berguling ke bawah meja menghindari tembakan. Bawahan Kanata ini bukan orang sembarangan. Hikaru cukup kewalahan karena perbedaan besar tubuh, kecepatan dan tentunya pengalaman. Bisakah Hikaru mengatasi mereka semua? Hikaru seperti anak kucing yang pergi kekandang macan dengan tangan kosong.
-00-
Ryosuke mengikat pinggang Yuri pada pinggangnya seperti mengendong anak bayi, bersiap memanjat ke lantai 3 melalui jendela. Semua resiko ia pikul demi bisa membuat formula ini. Lengan Yuri terluka dan membuatnya tidak bisa berpegangan dengan benar, setelah dirasa bahwa ikatan gendongannya sudah cukup kuat, Ryosuke mengusap lutut Yuri yang melingkar dipinggangnya dan berkata "mari berjuang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic [✓]
Science-FictionJudul : Pandemic Genre : Family, Friendship, Romance (Slight) Pairing : Yamachii, Okajima, Takanoo Summary : Negara Jepang sedang dilanda sebuah wabah virus aneh yang muncul tiba-tiba. mampukah chinen yuri dan Yamada Ryosuke menyelamatkan semua pas...