[][][]
BRUKK
suara benda jatuh dengan cukup keras menghentika langkah Dahyun secara tiba tiba , dan suara itu berada di arah ruangan Jin
"ARRRGHH!"
Dahyun sontak menoleh, ia yakin itu adalah suara erangan Jin
...
Dahyun berlari menuju ruangan Jin dengan suasana masih gelap, sampainya didepan ruangan, ia membuka pintu dengan kasar, masuk dengan cepat dan ia bergegas menghampiri meja kerja Jin, ia tidak melihat Jin disana, kursi yang semula Jin duduki kini jatuh dan terbalik di lantai
"Isanim!" Dahyun menemukan Jin, berada di ujung ruangan
Jin duduk dengan memeluk lutut, tangannya berupaya menutupi wajah dan matanya berusaha terpejam, tubuhnya bergetar hebat dan rintihan yang keluar dari mulut Jin membuat Dahyun panik
Dahyun memposisikan dirinya setara dengan Jin, ia berjongkok lalu menarik lengan Jin agar berhenti menutupi wajahnya, namun itu tak pernah berhasil
Dahyun bisa melihat dari dekat keringat dingin dan nafas Jin yang tak beraturan
Jin sibuk dengan semua rasa sakitnya, dadanya terasa sesak dan nyeri
"Isanim, hei kau mendengarku!" teriak Dahyun namun Jin masih sama
tak lama, Dahyun bisa mendengar isakan ketakutan Jin yang menjadi, dengan perlahan Dahyun menarik tubuh Jin ke pelukannya, ia memeluknya erat dan Jin membalas pelukan Dahyun, tangan bergetar Jin mencengkeram lengan baju Dahyun kuat, kepala Jin tenggelam di bahu Dahyun dengan nafas masih tak beraturan
tak lama, lampu menyala, menerangi seisi ruangan sepi itu, Dahyun masih memeluk pemuda lemah itu, kini cengkraman lengannya terlepas, dan tangan itu terkulai lemas
Dahyun melepas pelukannya perlahan, menatap wajah penuh peluh dan mata yang tertutup sempurna
Dahyun terdiam sejenak, ia berusaha menenangkan dirinya yang panik beberapa saat lalu, kemudian kembali menatap Jin yang tak kunjung membuka mata
...
Dahyun menatap wajah penuh keringat itu iba, kepalanya bergerak kesana kemari dengan dahi berkerut dibarengi helaan nafas yang tidak teratur, gerakan itu semakin dominan membuat Dahyun tak henti memanggil namja di hadapannya ini
"Jin Isanim, bangunlah, kumohon!" ucap Dahyun
Tangan Dahyun mengepal tangan Jin yang dingin, ia benar benar takut saat ini
mata itu perlahan terbuka, namun genggaman tangan Jin semakin erat membuat Dahyun tercengang, mata berair Jin menatap mata berbinar Dahyun dengan perlahan
"aku takut" lirih Jin
Dahyun terdiam sejenak mencerna ucapan Jin, Dahyun mengelus punggung tangan Jin yang menggenggam tangannya yang lain
Jin merasa tenang, meski detak jantungnya masih berdebar dan dadanya yang terasa sesak, ia merasa nyaman dan aman, ia sempat marah pada keadaannya yang harus merepotkan wanita baik ini, hanya wanita ini yang selalu melihat sisi lemah dirinya, dan Jin merasa Dahyun adalah orang yang sangat ia percaya untuk saat ini
Jin kembali memejamkan matanya, rasa sakitnya menuntutnya untuk mengistirahatkan diri. Ia butuh tidur agar rasa sakitnya hilang setelah ia bangun nanti.
...
06.00 KST
Mata indah namja itu terbuka perlahan, ia mengucek matanya upaya memfokuskan pandangan yang belum jelas
![](https://img.wattpad.com/cover/251255250-288-k307671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY But not Alone | KSJ | [COMPLETED]
FanfictionPemuda bermarga Kim itu hidup sebatang kara. tidak ada teman, apalagi keluarga. hidup dalam kesendirian membuatnya tidak takut menghadapi segala situasi, ia bahkan bisa lalui semuanya, sendiri. mungkin tidak, karena nyatanya beberapa orang mulai had...