[][][]
Tiga minggu berlalu, ada sebuah perubahan kecil pada keadaan Jin, perlahan membaik dengan skala rendah namun mereka sudah sangat bersyukur tentang itu
Dokter memutuskan memindahkan Jin dari kamar pribadi ICU ke ruang rawat biasa tanpa melepas intubasi karena Jin masih sangat memerlukan itu
ini adalah pertama kalinya mereka melihat Jin, setelah tiga minggu berlalu atau tepatnya dua puluh hari mereka tidak bisa melihat Jin sedekat ini secara bergantian, dengan waktu yang singkat karena dokter dan perawat terus berada disampingnya
Perawat terus kembali ke ruangan Jin untuk memberikan suntikan dengan sejenis cairan atau obat apapun itu, mereka juga membersihkan jahitan di tangan Jin, dada dan area pahanya area tempat mereka melakukan operasi untuk mencegah infeksi
Apapun itu mereka senang melihat Jin setelah sekian lama
.
Di hari ke dua puluh lima, keadaan menunjukan peningkatan kembali, dokter bahkan tidak percaya Jin bisa melalui ini
Dokter melepas intubasi dan menggantinya dengan masker oksigen, meski tubuh itu masih berhubungan dengan berbagai alat lainnya, dokter hanya perlu memeriksanya jika ada yang salah, dan selebihnya perawat yang lebih bertanggung jawab untuk saat ini
"Kenapa dia tidak bangun? bukankah keadaannya stabil?" Jimin bertanya pada perawat yang sibuk mengganti perban di lengan Jin
"stabil untuk keluar dari ICU dan melepas intubasi, dia sudah melalui semuanya dengan baik" jawabnya melempar senyum pada Jimin sebagai tabiatnya
Perawat meninggalkan ruangan yang terdapat tiga pemuda terjaga disana, Jimin dengan Hoseok dan Yoongi
Jimin duduk tepat dibangku samping ranjang, Yoongi berdiri menyender pada tembok di samping Jin yang lain, Hoseok duduk diujung sofa dekat Yoongi berdiri
"Aku mendapat dua pegawai yang melamar pagi tadi, setidaknya mereka tidak terlalu kerepotan" ujar Yoongi menggulir ponselnya sambil sesekali menatap Jimin dan Hoseok
"Jika pendapatan sudah sangat meningkat, rekrut saja pegawai lagi hyung" usul Jimin
"Ya, aku sudah merencanakan itu"
"Jadi kita boss nya" seru Hoseok girang membuat Yoongi maupun Jimin terkekeh
Setelah kekehan terhenti, mereka kembali menatap Jin
"Bukankah dia terlihat sangat kurus" kata Yoongi pandangan lurus menatap tubuh itu
"Ah, aku merindukannya" lanjut Hoseok diangguki keduanya
Mereka kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing yang berkelana kesana kemari
Lamunan mereka melewati momen penting yang mereka tunggu sejak lama, jari itu bergerak namun tidak ada yang menyadarinya
Setelah beberapa menit berlalu, mata itu terbuka perlahan, namun tertutup kembali untuk beberapa saat, mungkin sibuk menetralkan pandangan yang buram
Jimin terkesiap, berdiri dari duduknya mengejutkan dua orang lainnya yang sibuk dengan urusan masing masing sebelumnya
"Jin hyung!!" Jimin mencoba memancing agar mendapat respon karena mata itu kembali tertutup
Jin membuka matanya kembali, kali ini tidak terlalu buram seperti sebelumnya, ia merasa bingung untuk sesaat, tubuhnya pun terasa berat, ia tidak bisa menggerakan tubuhnya dengan baik, kepalanya berputar, tenggorokannya kering dan sakit ada beberapa pasang mata yang mengawasinya membuatnya semakin bertanya tanya dimana dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY But not Alone | KSJ | [COMPLETED]
FanfictionPemuda bermarga Kim itu hidup sebatang kara. tidak ada teman, apalagi keluarga. hidup dalam kesendirian membuatnya tidak takut menghadapi segala situasi, ia bahkan bisa lalui semuanya, sendiri. mungkin tidak, karena nyatanya beberapa orang mulai had...