[][][]
09.00 KST
"Apa Yoongi Hyung masih tidur?"
"kurasa begitu"
empat pemuda sibuk menyantap sarapan sederhana mereka, mereka berada di apartemen sempit milik salah satu diantara mereka. Keempatnya adalah pengangguran, terkadang bekerja serabutan dan tak jelas hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Mereka bisa saja pulang ke rumah masing masing dan mencari pekerjaan yang tetap, namun mereka tidak pernah ingin pulang, keadaan rumah hanya akan membuat mereka tertekan. dan untuk pekerjaan, mereka tidak pernah bersungguh sungguh dalam hal itu
"Jika kalian melihat keadaan Yoongi hyung semalam, itu sangat menakutkan" ucap Hoseok, salah satu pemuda yang semalam menemukan Yoongi, pemuda yang hampir mengakhiri hidupnya
"untungnya kami bertemu orang baik yang menolong Yoongi hyung" lanjut Jimin
"Orang baik?" tanya Jungkook, yang termuda di antara mereka
"ne, dia menyelamatkan Yoongi hyung, meski kulihat dia terkena amukan Yoongi hyung"
"aku pernah melihat orang itu sebelumnya" ucap Hoseok
semua menatap Hoseok meminta penjelasan, dan Hoseok mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan sebuah artikel pada mereka
"Kim Seok Jin, Direktur muda dengan ide ide out of the box di perusahaan ternama HY Square" Taehyung, membaca judul artikel itu perlahan
mereka masih fokus membaca artikel itu hingga tanpa mereka sadari Yoongi keluar dari kamar mengambil segelas air lalu duduk di samping Hoseok
"Apa yang kalian lihat?" tanya Yoongi membubarkan kerumunan dan fokus mereka
keempatnya menatap Yoongi yang terlihat menyedihkan, kantung mata tebal dan pipi yang semakin tirus, ah tekanan yang dilaluinya terlalu banyak.
"kau baik baik saja Hyung?" tanya Taehyung
Yoongi mengangguk pelan
"maaf membuat kalian hawatir kemarin" ucap Yoongi
"apa yang terjadi hyung?"
Yoongi menghela nafas dan terdiam sejenak sebelum menjawab
"Eomma bertengkar dengan appa , Eomma ingin menghentikan semua tekanan yang Appa berikan selama ini padanya, dan Eomma ingin appa membebaskanku dan tidak mengatur setiap langkah yang aku pilih-" Yoongi mulai bercerita
keempat pemuda itu menatap Yoongi lekat, mendengarkan setiap kata yang keluar dengan seksama
"Eomma pergi dari rumah karena appa tidak ingin mendengarkannya, Eomma tinggal di hotel tiga hari belakangan ini, dan kemarin-"
Seakan ada sesuatu yang menusuk hatinya, itu sangat sakit hanya sekedar dibayangkan. Yoongi menangis, tidak sanggup melanjutkan ceritanya
semua terdiam, memperhhatikan bagaimana Yoongi menghentikan tangisnya agar bisa melanjutkan ceritanya, namun merekapun tak memaksa, mereka memahami keadaan Yoongi saat ini
"Eomma membakar kamar yang ia tempati, dia- dia mengakhiri hidupnya dengan membakar dirinya disana"
Keempat pemuda itu terkejut bukan main, keempatnya saling pandang sedangkan Yoongi menangis.
Yang termuda diantara mereka juga ikut menangis, bagaimana bisa Yoongi menghadapi ini sendiri, seharusnya Yoongi sadar jika ada mereka disampingnya, selalu seperti itu sampai kapanpun
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY But not Alone | KSJ | [COMPLETED]
FanfictionPemuda bermarga Kim itu hidup sebatang kara. tidak ada teman, apalagi keluarga. hidup dalam kesendirian membuatnya tidak takut menghadapi segala situasi, ia bahkan bisa lalui semuanya, sendiri. mungkin tidak, karena nyatanya beberapa orang mulai had...