[FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE]
RECOBRA CHRONICLES BOOK 1
•••
Perjanjian sumpah darah dari masa lalu menyatukan Alexa dan Leone dalam sebuah ikatan pernikahan. Tidak ada jalan lain bagi Alexa selain kematian jika ia ingin kel...
"Money is not everything, but everything needs money." ᚜ MILO ᚛
⚜⚜⚜
Bandara Internasional Supadio 10:00 a.m.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau tak ingin membuat akun sosial media?" tanya Alexa.
Gadis itu sibuk dengan ponsel barunya. Ponsel berwarna silver yang merupakan model keluaran terbaru dari sebuah merek ternama-rilis beberapa minggu lalu. Milo membelikannya untuk Alexa. Bukan hanya satu, tapi tiga. Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu hingga memutuskan untuk membeli banyak barang baru untuk Alexa.
"Kau tak ingin membuatnya?"
"Tidak."
Alexa berdecak kesal. Ia melirik ke arah laki-laki yang tengah membaca sebuah buku tebal bersampul hitam. Milo memang suka membaca buku-buku tebal tanpa gambar ilustrasi, Alexa bahkan heran karenanya. Bagaimana bisa laki-laki itu tahan berjam-jam membaca buku filsafat ataupun tentang bisnis. Itu sangat membosankan.
"Sekarang banyak aplikasi yang menarik. Kita bisa melihat sesuatu yang diunggah orang-orang dengan mudah. Yakin tidak ingin membuatnya?" Alexa sedikit mengintip Milo dengan memasang ekspresi lucu. Harap-harap Milo tertarik dengan bujukannya.
"I said ... no."
Senyuman Alexa memudar. Ia mulai kesal karena Milo tetap teguh pada pendiriannya. Tapi, Milo tiba-tiba saja menoleh kearah Alexa memasukkan buku yang dipegangnya ke dalam tas. Ia lalu melirik layar ponsel Alexa yang terlihat polos dengan mode gelap.
Sebenarnya Milo juga penasaran dengan apa yang gadis itu lalukan. Alexa begitu tenang. Jari-jemari yang terus bergerak di atas layar sentuh persegi panjang itu tanpa henti. Sesekali gadis itu mengembangkan senyumnya tanpa alasan. Membuat Milo curiga.
"Kau sedang apa?"
Alexa diam. Ia berpura-pura tak mendengar Milo dan tetap fokus pada layar ponselnya. Ia ingin membalas laki-laki itu.
"Jangan mendiamkan aku. Aku tidak suka."
Mendengar hal itu, Alexa menghela napas panjang lalu menatap Milo dengan tanpa ekspresi. Mereka saling bertatapan selama beberapa saat.
"Kau bilang tidak tertarik. Kenapa sekarang bertanya?"
"Aku tertarik. Cepat beritahu aku apa yang kau inginkan!" Milo terlihat memaksa. Walau nada bicaranya datar dan kaku sekali.
Alexa pun akhirnya menjelaskan. "Karena kita sudah resmi keluar dari Orion, kita bisa menggunakan banyak aplikasi semacam itu sepuasnya. Sebelumnya, kan, kita dilarang membuat akun semacam itu. Tapi sekarang kita bukan anggota Orion lagi, jadi aku ingin membuatnya."
Milo hanya mengangguk pelan. Ia sejujurnya tak ingin membuat akun sosial media seperti yang Alexa inginkan. Tapi ia lebih tak ingin melihat Alexa kecewa. Jadi ia menurunkan egonya dan menuruti permintaan gadis itu.