"If there is a will, there is always a way my friend."
᚜ JASON ᚛
⚜⚜⚜
Melihat Alexa menatapnya dengan penuh kebencian, tangan Milo spontan bergerak untuk menghapus air mata gadis itu. Namun Alexa menepisnya dengan cepat. Milo menatap telapak tangannya sesaat sebelum mengepalkannya dengan perasaan kecewa.
"Ada apa, Alexa? Apa Sofia mengatakan sesuatu yang buruk padamu?"
"Jangan berlagak bodoh!"
Gadis itu berbicara dengan tetap mempertahankan atensinya pada kedua manik Milo yang mulai bergerak kesana-kemari. Alexa berdecih sebelum akhirnya mengungkapkan rasa kekecewaannya pada laki-laki itu.
"Kenapa kau ... tidak bilang jika aku harus belajar bisnis? Aku tidak pernah mau berhubungan dengan para pengusaha kaya!" Alexa menekankan kalimat terakhirnya.
Milo menyipitkan matanya dan menatap curiga. Apakah Alexa benar-benar menangis karena ia sangat kesal padanya? Gadis itu biasanya akan memaki atau mengeluarkan kata-kata pedas jika tak menyukai sesuatu, bukan menangis. Kenapa Alexa jadi serapuh ini?
"Maafkan aku. Aku tidak ingin menuntut banyak hal padamu, karena aku tahu kau tak suka itu."
Alexa menyeka air matanya lalu tersenyum. Milo merasa jika perubahan suasana hati Alexa tidaklah benar. Alexa kemudian tertawa dengan anggukan pelan. Ia menerima alasan singkat Milo tanpa memberi argumen.
"Sepertinya kau akan sibuk hari ini." Alexa melirik ke arah belakang Milo karena melihat dua pria yang tampak ingin memasuki ruang obrolan mereka.
Dua pria dengan jas hitam berdasi berdiri tegak dengan tatapan yang tertuju pada laki-laki jangkung di depan mereka. Milo menoleh ke belakang karena perhatian Alexa yang teralihkan.
"Che cos'è?" tanya Milo pada salah satu pria dibelakangnya.
[Ada apa?]
"Vogliamo segnalare qualcosa."
[Kami ingin melaporkan sesuatu]
"Ci vediamo più tardi sul balcone sul retro."
[Temui aku nanti di balkon belakang]
Milo memberi tanda pada kedua anak buahnya untuk segera pergi. Sayangnya, kedua pria itu tak bergerak sejengkal pun dari tempat mereka berdiri. Mereka memutuskan untuk menunggu Milo selesai berbincang dengan Alexa.
"Kau harus pergi, Milo. Mereka sepertinya tak akan bergerak sebelum kau ikut dengan mereka." Alexa menunjuk kedua pria tadi.
Saat Milo membalikkan tubuhnya dan menatap tajam kedua pria itu, mereka langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar tak bertatapan dengan laki-laki itu. Salah satu dari mereka bahkan bersiul pelan.
"Pergilah. Aku akan beristirahat hari ini, kau tidak perlu khawatir. Lakukan saja pekerjaanmu dengan baik," ucap Alexa. Gadis itu mengembangkan senyum lebar agar Milo tak merasa khawatir.
"Kita akan bertemu saat makan malam. Jika kau menginginkan sesuatu, kau bisa meminta tolong pada Jason atau Sofia. Aku sudah menyiapkan sopir dan pelayan pribadi untukmu, mereka akan datang dalam satu jam. Hubungi aku jika terjadi sesuatu, mengerti?"
Mendengar Milo berbicara seperti seorang kekasih yang protektif, Alexa menahan tawanya dalam hati. Milo kemudian sedikit menaikkan sudut bibirnya lalu meninggalkan Alexa. Gadis itu melambaikan tangannya seraya mengucapkan selamat tinggal.
Milo berjalan melewati dua pria di depannya dengan langkah berat. Ia sebenarnya ingin menghabiskan banyak waktu dengan Alexa. Namun setelah ia tiba di Italia, tanggungjawab yang sebenarnya telah dimulai. Milo adalah perisai bagi keluarga Morelli. Ia tak akan membiarkan seorang pun menyentuh keluarganya dan berbuat ulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE] RECOBRA CHRONICLES BOOK 1 ••• Perjanjian sumpah darah dari masa lalu menyatukan Alexa dan Leone dalam sebuah ikatan pernikahan. Tidak ada jalan lain bagi Alexa selain kematian jika ia ingin kel...
