Chapter 27

15.5K 1.2K 251
                                        

"She doesn't need a hero. She is the hero."
᚜ LEONE ᚛

⚜⚜⚜

Leone terdiam menatap sebuah pintu yang tertutup rapat. Dibelakangnya berdiri beberapa pria tinggi yang tampak menahan amarah. Sesekali salah seorang dari mereka yang berdiri tepat di belakang Leone melirik kearah pria dengan kemeja putih lengan panjang yang digelung hingga ke siku itu, menunggu perintah.

Tiga menit berlalu dan Leone sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Hal itu membuat para anak buahnya semakin tidak sabar untuk melakukan pekerjaan mereka.

Kemudian salah seorang dari mereka mendekati Leone. “Sebelum terjadi sesuatu pada nyonya, sebaiknya kita segera menangkap Brandon,” kata pria berjambang tipis dan sorot mata tegas. Ia sedikit menundukkan pandangannya dan melirik kearah pintu, ia seperti memiliki firasat buruk.

Leone menoleh. “Istriku belum memberi tanda, jangan lakukan apapun diluar rencananya,” tegasnya dengan suara pelan.

“Baik, Tuan.”

Buah dari kesabaran itu manis. Pria yang sebelumnya mencoba mempercepat rencana penyergapan Brandon akhirnya mundur dan memberi tanda pada teman-temannya untuk menunggu sedikit lagi.

Akan tetapi sebelum pria itu sempat berbalik, sebuah tembakan terdengar dari kamar Alexa. Semua orang yang mendengar tembakan itu langsung mengangkat kepala dan saling memandang, kecuali Leone. Wajah pria itu tiba-tiba menjadi tegang dan jantungnya ikut berpacu lebih cepat.

Belum jari-jemarinya meraih gagang pintu emas, tiga buah tembakan kembali terdengar tanpa jeda. Leone mengumpat dan segera mendobrak pintu itu tanpa menunggu tanda dari Alexa lagi.

“Alexa!”

Leone memanggil dengan suara tinggi ketika tidak mendapati sang istri di ruangan itu.

“Alexa, where are you?” Pria dengan wajah penuh kekhawatiran itu mulai kebingungan karena tidak melihat istrinya disudut manapun. Tangannya mengepal dan ia mulai berteriak pada anak buahnya untuk segera mencari Alexa.

Namun sebuah tembakan kembali terdengar, peluru menembus tembok. Perhatian Leone teralihkan dan ia berlari menuju ke samping ranjang tinggi yang sebelumnya tidak terjangkau oleh penglihatannya. Kedua matanya membelalak ketika ia melihat Brandon tergeletak diatas Alexa sembari dengan darah yang menggenang dibawahnya.

Shit!

Leone meraih tubuh Brandon dan mengangkat pria itu dengan emosi yang memuncak, akan tetapi amarahnya berubah kala ia melihat Alexa tersenyum setelah menyingkirkan tubuh seorang pendosa dari hadapannya.

“Kenapa kau berteriak seperti orang gila? Aku ada disini,” ujar Alexa dengan senyum menenangkan.

Tangan kiri wanita itu masih menggenggam sebuah pistol. Tubuh dan wajahnya berlumuran cairan merah yang belum diketahui siapa pemiliknya. Luka di pelipis dan sayatan kecil didahi tampak cukup menyakitkan dimata Leone. Ia sangat benci pemandangan seperti ini. Namun pria itu hanya bisa menghela napas ketika melihat Alexa kembali tersenyum tanpa dosa.

“Aku membunuhnya dengan pistolmu.” Alexa tampak senang setelah melihat Leone berdiri disampingnya. Ia merindukan suami tampannya.

The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang