[FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE]
RECOBRA CHRONICLES BOOK 1
•••
Perjanjian sumpah darah dari masa lalu menyatukan Alexa dan Leone dalam sebuah ikatan pernikahan. Tidak ada jalan lain bagi Alexa selain kematian jika ia ingin kel...
Valentina melirik John sebelum kembali memandang Alexa yang duduk termangu. Ia menepuk bahu gadis itu untuk menyadarkannya dari lamunan panjang. Wajah Valentina dibungkus kegelisahan dan rasa cemas, bahkan getar suaranya mengandung gundah yang tak tertahan. "Leone akan menjelaskan semua setelah dia kembali. Kau bisa mengandalkannya, Alexa. Dia adalah seorang Underboss." Terdengar seperti bujukan agar gadis itu mengurungkan apa yang sedang ada dalam pikirannya saat ini.
Gadis itu perlahan menoleh ke Valentina. Air mata menetes begitu cepat, tanpa ia sadari. Rasa bersalah mulai menyelimuti Valentina.
"Apakah orang yang membunuh kedua orangtuaku ... adalah Marva?"
Deg
Valentina tak bergeming, matanya melebar saat bertemu dengan kedua manik Alexa yang berubah merah. Rahang Dante ikut mengeras saat mendengar pertanyaan Alexa. Ia tidak ingin menyembunyikan apapun dari calon kakak iparnya. Sebab ia paham bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang berharga, tetapi semua orang berusaha menutupi kebenaran, hanya agar ia tidak kecewa atau merasa bersalah. Semakin lama kebenaran terpendam, rasa sakit yang ditorehkan akan semakin besar ketika kebenaran itu terkuak ke permukaan. Dante tidak ingin Alexa merasakan hal itu.
"Dante?" Alexa menuntut jawaban atas pertanyaannya beberapa saat lalu.
"Ya... Marva membunuh mereka."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Petir menyapa bumi bersama gemuruh yang menggelegar. Lidah Alexa terasa kelu seketika. Kebenaran yang ia terima terlalu pahit. Seorang sahabat yang selalu memberikan kehangatan dan kasih sayang layaknya keluarga, menjadi orang yang paling berhasil menghancurkan kebahagiaan terbesar dalam hidupnya. Hal yang paling menyedihkan tentang pengkhianatan adalah bahwa itu tidak pernah datang dari seorang musuh. Alexa lebih baik memiliki musuh yang berani menampar wajahnya, daripada seorang sahabat yang tega menusuknya dari belakang.
Mengapa? Mengapa harus Marva? Mengapa harus sahabatku?
"Leone akan menghukummu, Dante. Kau berbicara terlalu banyak!" bisik Valentina. Gadis itu menegur Dante karena mengungkapkan fakta tentang kematian Mr. Alexander dan istrinya terlalu cepat.
Akan tetapi Alexa bisa mendengar semua perkataan Valentina dengan sangat jelas. Pandangan gadis itu seolah menjadi hitam dan setajam pisau. Sorot matanya penuh dengan kebencian. Napasnya berpacu dengan emosi yang semakin tidak tertahankan. Desakan air mata dan sesak didada tidak menghalangi Alexa untuk mengurungkan niatnya, membunuh Marva.
"Leone tidak boleh menyentuh Dante," gumam Alexa.
Valentina merasa jika Alexa sudah mencapai batas kesabarannya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, ia hanya tidak ingin masalah ini menjadi semakin rumit.