Chapter 26

20.1K 1.9K 1.2K
                                        

"Be careful. The devil has a pretty face."
᚜ ALEXA ᚛

⚜⚜⚜

Keesokan paginya, Alexa bangun saat lengan Leone masih melingkar sempurna di pinggangnya. Memeluk dengan sangat erat. Napas tenang berhembus di atas bahu, hingga mengangkat bulu-bulu kecil di lengan mulus wanita itu. Ketika Alexa berbalik dan menatap wajah yang tampak sangat kelelahan, matanya berubah sayu. Tangannya perlahan naik ke wajah Leone, dan jari-jari lentik mulai mengusap pipi dengan penuh kasih sayang. Senyum tipis mulai terukir sempurna, bersama gundah gulana.

Sesekali ia berpikir tentang masa lalu dan masa depan. Ia tidak sepenuhnya tahu tentang masa lalu Leone, tetapi ia akan berusaha menerima segalanya meskipun terkadang itu menyiksanya. Alexa mulai berpikir jika apapun yang terjadi di masa lalu biarlah berlalu, semua itu hanyalah pembelajaran yang terbungkus dalam kenangan. Meski menyakitkan, terkadang itulah yang menguatkan.

Jika Leone menggantikan Anthony, aku harus terlibat dalam bisnis keluarga ini dan melindunginya. Aku akan memanfaatkan Morel Bank untuk mendapatkan lebih banyak sekutu dan melindungi keluargaku. Aku harus membesarkan putra-putriku dengan aman, mereka tidak boleh meneruskan bisnis keluarga ini ataupun milikku. Mereka tidak boleh hidup bermandikan darah seperti kedua orangtuanya…

Ketika Alexa masih mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti terjadi, tanpa sadar Leone telah membuka mata dan menatapnya dengan penuh tanya. Pria itu tidak menegur, tetapi ia langsung menyapa Alexa dengan ciuman lembut. Rasanya sangat menyenangkan dan menenangkan.

Pria itu tersenyum senang ketika Alexa mulai tertawa geli. Leone merindukan suara tawa itu. Ia meninggalkan banyak kecupan dipipi sebelum kembali berbaring lebih tinggi untuk menatap sang istri, menikmati karya Tuhan paling indah yang ia miliki.

“Apa yang sedang kau pikirkan, Nyonya Luciano?” Leone merapikan rambut Alexa yang menutupi keindahan mata cokelatnya. Senyumnya seakan tidak akan pernah pudar ketika melihat wajah wanita yang paling ia cintai tampak cerah dan penuh warna, artinya wanita itu bahagia.

Mata Alexa naik dan mencari dua manik abu-abu yang selalu ingin ia amati. Saat mendapat pemandangan wajah tampan tanpa cela, Alexa hanya tersenyum singkat dan tiba-tiba bergegas bangun dari tempat tidur. Akan tetapi lengannya ditahan oleh tangan kekar yang menariknya hingga jatuh ke ranjang.

"Where are you going, My Love?"

“Leone...” Alexa mencoba bersabar ketika Leone terus berusaha menggodanya. Ia menghela nafas pelan ketika Leone semakin menarik tubuhnya ke dalam dekapan yang hangat.

“Bisakah kau menemaniku lebih lama pagi ini?” Leone mulai menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alexa sembari menghirup harumnya tubuh wanita itu. Wangi paling candu yang ingin selalu Leone cium.

Alexa melirik Leone saat pria itu mulai berbicara seperti anak kecil yang sedang memohon untuk tidak ditinggalkan oleh ibunya di hari pertama sekolah. Ia sering melakukannya, tetapi Alexa sudah terbiasa dengan tingkah kekanak-kanakan sang suami.

“Aku akan menemanimu setelah kau pulang nanti,” kata Alexa. Ia bangun dengan senyum dan anggukan sembari menepuk bahu Leone beberapa kali.

Kekecewaan terlihat ketika pria itu berbaring sejenak dan menatap langit-langit dengan lampu kristal kecil di bagian tengah. “Haruskah aku meminta Verdant untuk pergi? Agar aku bisa tetap bersamamu hari ini.”

“Jangan lakukan itu. Sudah kukatakan jangan mengganggu Verdant dan Valentina untuk sementara waktu, mereka sedang sibuk menyiapkan pesta pernikahan.” Alexa berjalan menuju lemari pakaian Leone. “Lakukan pekerjaanmu dengan baik, aku akan menunggu seperti biasanya.”

The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang