ɴɪɴᴇᴛᴇᴇɴᴛʜ

86 6 0
                                    


ʙᴀᴅ ᴡᴏʀᴅ!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʙᴀᴅ ᴡᴏʀᴅ!

Dipesawat vane menahan sakit dikepalanya, benar-benar sakit kepalanya badannya juga sudah cukup mengigil dan satu kebodohan yang dilakukan vane adalah dia lupa membawa obatnya.

"Ahh anjir obat gue ga kebawah" akhirnya dia memutuskan tidur walau kepalanya sudah sangat sakit, setidaknya dengan tidur sakit dikepalanya akan sedikit berkurang.

Beberapa jam dia tertidur akhirnya gina membangunkan vane katanya mereka sudah sampai, saat mencoba untuk  berdiri badannya rasanya sakit semua entah mengapa,  antara karena sakitnya atau karena duduk dipesawat selama berjam-jam.

Dia sudah melupakan sakitnya karena habis ini dia harus segera bertemu dengan beberapa orang dijepang.

Kalo gina bilang kasian tubuh vane dipaksa bergerak, tapi mau gimana lagi dia harus kerja.

°sᴡᴇᴇᴛ ғᴀᴍɪʟʏ°

Cavin sekarang mulai tidak fokus mikirin dia sempat berkelahi denga vane tadi apalgi vane sedang dalam keadaan sakit, dia merasa bersalah seharusnya dia tak memarahi bahkan membentaknya padahal dia sedang sakit, tapi dia khwatir bagaiman kalo vane drop pas dijepang terus dia ga ada didekat vane, vane manja ketika dia sakit, disana lagi dia cuma dekat dengan gina makin pusing lah dia.

"Gue minta cuti aja kali yah?"

Cavin berdiri dari kursi dan  mendatangi kantor ken.

°sᴡᴇᴇᴛ ғᴀᴍɪʟʏ°

Sehabis rapat pertama dijepang, vane langsung kembali kehotel padahal dia belum makan tapi kepalanya sangat berat sekarang badannya juga ga bisa digerakin sakit semua jadi dia memilih balik dan tidur, gina sampai binggung sendiri.

Gina beberapa kali mengetuk pintu kamar vane tapi ga dibuka sama dia gina mulai panik takutnya vane kenapa-napa didalam apalagi dia sedang sakit tapi gina mencoba berpikir positif mungkin vane tidur, tapi sampai esok siang vane masih belum keluar kamar, gina kasian dan panik dia belum makan sejak kemarin pagi.

"Vanee" dia mulai menekan bel bahkan mengetuk pintu dan akhirnya dibuka oleh vane, gina bersyukur udah dibuka tapi dilihat dari penampilan sepertinya vanes baru bangun bahkan baju kemarin belum diganti.

"Vanee masih sakit" dipegangnya kepala vanee dan benar badanya panas, paniklah gina, dia binggung sekarang, dia nanyain kalo udah obat tapi vane bilang kelupaan, jadi dia harus beli gitu? GIMANA WOY DIA GA BISA BICARA BAHASA JEPANG.

akhirnya gina diam dan lebih memilih nelpon cavin dan puji tuhan diangkat dibilanglah vanee sakit.

"Gue udah dijepang hotel kalian dimana"  wahh hebat kalo kata gina, langsung dikasih tau hotel mereka dan akhirnya cavin muncul dengan kopernya dia benar-benar datang tanpa berpikir panjang, setelah sampai dia langsung menuju kekamar hotel vane, setelah cavin masuk gina memilih keluar memberi ruangan untuk mereka.

"Sakitkan" suara lembut cavin membuat vanee membuka matanya dia kira dia mimpi dengar suara kekasihnya tapi ternyata benar dia berada  disini.

"Ngapain?, ihh kok suntik?" baru mau bangun badannya sudah ditahan kembali.

"Ga makankan? Salah sendiri tubuh butuh asupan"

"GA DISUNTIK JUGA VIN" tapi cavin tetaplah cavin dia malah langsung nyuntik vaness aja.

"Aku tuh khawatir sama kamu, aku takut kamu sakit terus ga ada aku, aku jadi rasa bersalah, aku dokter bias nyembuhin orang, tapi masa ga bisa nyembuhin kamu aku maksa kesini gue minta tolong ken juga akhirnya dikasih dan benarkan kamu drop" ucap cavin sambil mengambil beberapa obat dari tasnya.

Ok, vane biasa aja kan kemarin dia teriak duluan bodo amat, vane masih marah pokoknya tapi ga papa yang penting cavin udah disini sama dia.

Ok, vane biasa aja kan kemarin dia teriak duluan bodo amat, vane masih marah pokoknya tapi ga papa yang penting cavin udah disini sama dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please press the star

|
|
|

Thank you we really appreciate it

Keep support us!

sweet family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang