sɪxᴛʜ

171 7 0
                                    

Vane kini tengah berjalan dirumah sakit, dia baru saja bertemu salah satu temannya  disana— aurelia, pacarnya adalah seorang dokter dibidang psikologi dirumah sakit ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vane kini tengah berjalan dirumah sakit, dia baru saja bertemu salah satu temannya  disana— aurelia, pacarnya adalah seorang dokter dibidang psikologi dirumah sakit ini. Mereka hanya ketemu sebentar soalnya aurelia juga adalah seorang perawat.

Entah mungkin jodoh atau gimana dia kembali dipertemukan dengan cavin, cavin juga terlihat lebih santai sekarang tanpa jas putihnya.

'ganteng deh' pikirnya

Vane dengan cepat menggeleng menghapus hal yang dipikirkannya tadi.

"Vanessa? Hai" sapa cavin.

"Hai dokter cavin" vane pun membalas sapaan itu.

"Ngapain kesini? Sakit lagi?" tanya cavin dengan ekspresi sedikit khawatir.

"Ketemu teman tadi" ucap vane dan diangguki oleh cavin.

"Mau ikut makan malam?" ajak cavin.

"Emang boleh?" cavin mengangguk sambil tersenyum

"Ya boleh dong"

Akhrinya mereka berdua pergi kesalah satu tempat makan dekat rumah sakit karena kata cavin apartnya juga dekat sana.

°sᴡᴇᴇᴛ ғᴀᴍɪʟʏ°

Keheningan menyelimuti mereka cukup lama hingga akhirnya vane mencoba untuk bertanya.

"Kenapa lo mau jadi dokter?" Vanessa mulai basa-basi cari topik.

"Yah sebenarnya pengennya jadi arsitek gitu atau pilot tapi karena papa juga dokter jadi ikutin mau papa aja, kalo lo kenapa jadi ceo?, berat loh menurut gue" vane tertawa sebentar.

"Dari dulu emang mau jadi pengusaha aja" jujur cavin cukup kaget dengan pernyataan vanessa karena menjadi ceo bukanlah hal yang gampang.

"Pinter banget yah lo sampe jadi dokter" puji vane, yah jadi dokter menurutnya lebih sulit dari pada menjadi pengusaha, dia aja belajar ipa waktu smp, sampai stress sendiri, gimana mereka yang mau jadi dokter.

"Ga pintar kok, gue tuh bodo apa lagi soal cinta" vane terdiam, cukup kaget aja cavin bilang gitu, maksudnya apa yah?

"Ga usah dipikiran vane, tiba-tiba mulut gue bilang kek gitu maaf yah" cavin tertawa canggung, vane hanya membalasnya dengan anggukan, yaa vane canggung sih, tapi gapapa.

Makin lama pesona cavin semakin ditangkap oleh perasaan vanessa tanpa sepengetahuannya.

Makin lama pesona cavin semakin ditangkap oleh perasaan vanessa tanpa sepengetahuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please press the star

|
|
|

Thank you we really appreciate it

Keep support us!

sweet family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang