Di pemakaman terlihat seorang pria tengah duduk sambil berbicara pada batu nisan yang diduga adalah kekasihnya setelah memberikan bunga kesukaan nya, sunflower. Setiap hari pria tersebut selalu datang ke pemakaman kekasihnya hanya untuk menaruh sunflower, setelah itu langsung pergi.
Cerita berkisar 1 tahun yang lalu dimana pria tersebut, Mew adalah tunangan seorang wanita yang bernama Pham yang juga mempunyai seorang adik. Kana namanya. Mew dengan Kana telah menjalin hubungan dibelakang Pham & tentu saja Kana merasa ini adalah sebuah kesalahan terbesar yang dilakukannya dalam hidupnya. Saat dia ingin jujur pada Pham, mulutbya seperti susah untuk dibuka & dia belum siap untuk kehilangan Mew.
"Kana, p' mau menyampaikan 1 kabar gembira untuk nong & hanya nong orang pertama yang mengetahui ini" ucap Pham mendatangi Kana saat di ruang tamu.
"Kabar apa p'?" Tanya Kana semringah.
"P' hamil anaknya p' Mew" jawab Pham yang membuat Kana merasa disambar petir di siang bolong.
"Ha-hamil?" Tanya Kana tak percaya.
"Iya. Nong akan jadi paman. Senang kan?" Tanya Pham.
"Pa-pasti dong p'. Terus p' Mew udah tau kabar ini?" Tanya Kana.
"Sekarang p' akan mengabari p' Mew soal kabar ini" jawab Pham sambil mengambil hp nya mencari nama Mew.
Kana pun beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya & dia menangis keras di kamarnya. Kana berpikir mungkin ini adalah jalan dimana dia harus melepaskan Mew untuk menikahi Pham yang sudah hamil. Maka Kana pun memutuskan untuk pergi dari hidup mereka.
Malamnya saat makan malam berlangsung, Kana mengatakan pada orang tuanya kalo dia mau melakukan travelling bersama teman-temannya yang lain ke Canada. Orang tuanya mengijinkan Kana, tapi Pham malah sedih dengan kepergian Kana ke Canada karena dari sejak kecil mereka tidak pernah pisah. Pham mempunyai firasat dengan kepergian Kana ke Canada, berarti dia tidak akan bisa melihat Kana lagi.
3 hari kemudian Kana pun berangkat ke Canada. Tapi bukan pesawat tujuan Canada yang dinaiki Kana, melainkan tujuan Switzerland. Disana Kana hidup di sebuah pedesaan dengan menjual sayur yang dia tanam sendiri. Dia juga sering mendapat kabar dari Pham kalo dia sudah menikah dengan Mew, tapi Mew selalu dingin padanya. Ada kalanya mereka bertengkar karena hal kecil. Mew sempat memaki Pham dengan sebutan drama queen.
3 bulan setelah Kana di Switzerland, dia mendapat berita dari Pham kalo kakaknya telah melahirkan anak cowok yang diberi nama Nathan. Tapi kondisi Pham mengkhawatirkan karena pada saat persalinan terjadi pendarahan hebat. Kana pun dipanggil orang tuanya untuk pulang ke Bangkok. Mau tidak mau Kana pun pulang.
Kepulangan Kana ke Bangkok yang langsung ke rumah sakit menjenguk Pham yang sedang koma, membuat Mew yang saat itu juga ingin memeluknya, karena dia sudah sangat merindukan Kana.
Setelah menjenguk Pham sebentar, Kana menuju ruang bayi dimana Nathan sedang dibersihkan & Kana meminta pada perawat untuk menggendong ponakannya itu.Kana pun membawa Nathan untuk ditidurkan disamping Pham dengan harapan Nathan bisa membuat Pham sadar dari komanya. Tangisan Nathan tetap tidak bisa membuat Pham bangun, malah sebaliknya Pham meninggal beberapa hari setelah 1 bulan melahirkan.
Setelah pemakaman Pham usai, Kana pun berjalan dengan gontai menuju kamar Pham & menemukan sebuah surat yang ditujukan untuknya.
Dear nong Kana
Jika nong membaca surat ini, p' sangat marah kenapa nong tidak jujur pada p' kalo nong juga mencintai p' Mew. Jangan tanya darimana p' bisa mengetahui itu. Yang jelas semua itu naluri wanita. P' juga sangat berterima kasih pada nong yang sudah mau mengalah pada p' untuk pergi dari kehidupan kami. Tapi sebenarnya itu tidak perlu nong lakukan karena p' pernah mengatakan padanya kalo dia hanya akan bertanggung jawab sampai anak itu lahir, setelah itu dia bisa kembali pada orang yang dia cintai.
Berbahagialah dengan p' Mew, nong. Doa p' akan selalu bersamamu.
Salam dari p'
Setelah membaca surat tersebut Kana menangis keras & merasa dirinya telah membohongi kakaknya dengan berselingkuh dengan suami kakaknya. Kana merasa kalo dia memang pantas untuk dikutuk.
Sejak meninggalnya Pham, Kana pun mulai berkonsentrasi pada tumbuh kembangnya Nathan. Hubungannya dengan Mew pun sudah menjadi renggang.1 tahun setelah Nathan lahir, Kana harus rela kalo dirinya divonis terkena kanker usus karena kebiasaannya yang selalu minum minuman keras. Setiap mabuk Mew yang selalu mengantar Kana untuk pulang ke rumah yang alhasil Kana akan menganggap Mew sebagai bantalnya untuk dia pukuli.
Mew menerima setiap pukulan Kana, karena dia tahu penyebab Kana seperti ini juga karena dia tidak bisa melindungi orang yang dia sayangi, sehingga dia harus rela berpisah dari Kana untuk pergi dari kehidupan mereka.
Setelah mengetahui penyakit kanker yang dialami Kana, Mew terus menemani Kana sambil mengurus si kecil Nathan. Dengan perlakuan Mew yang begitu mencintai Kana, membuat pertahanan dalam diri Kana roboh & menerima cinta Mew kembali, walau dia menyadari kalo hidupnya sudah tidak lama lagi.
Kana pun terus berjuang untuk hidup demi Mew & Nathan. Segala pengobatan & kemo terus saja dijalani sampai pada suatu waktu dimana Kana harus diambil pada saat dia tengah duduk melihat keakraban Mew dengan Nathan. Kana pun tertidur dengan pulas nya di kursi santai yang terletak di taman belakang mansion Mew. Mew mengetahui Kana meninggal saat Nathan membangunkan nya untuk mengajaknya bermain. Saat itu Mew menarik Nathan & mengatakan pada anaknya agar jangan mengganggu istirahat Kana. Nathan pun menurut & melanjutkan bermain lagi. Sementara Mew memeluk Kana sambil menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Story About MewGulf
RomanceIni adalah cerita one shoot story khusus MewGulf ya❤❤❤❤