Takdir Cintaku

809 87 3
                                    

"Apa kamu mau menikah denganku sayang?" Tanya seorang pria yang berlutut melamar kekasihnya.

"Gak p'. Aku tidak bisa menikah dengan p'. Kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersama" jawab seorang pemuda yang duduk di kursi roda menikmati angin malam.

Itu penggalan dari kalimat yang dilontarkan oleh seorang pria bernama Mew pada kekasihnya, Kana yang sudah lama dipacarinya sekitar 3 tahun itu. Tapi kemudian dia ditolak karena keadaan yang tidak mendukung. Perasaan Mew hancur seketika ketika mendengar penolakan yang dilontarkan Kana tersebut.

Mew sangat tahu kalo hidup Kana hanya bisa bertahan selama 6 bulan saja. Dia hanya ingin membahagiakan Kana dengan cara menikah dengannya. Tapi siapa sangka kalo dia akan ditolak.

"Kana, apa kamu menolak p'?" Tanya Mew menahan tangis.

"P', aku bukan menolak untuk menerima lamaran dari p', tapi cincin itu seharusnya p' berikan pada p' Nice. Menurutku dia lebih cocok" jawab Kana lemah.

"Nice hanya teman bisnis p' selama 6 tahun" ucap Mew.

"Tapi aku bisa melihat kalo dia sangat suka dengan p'. Aku berharap p' bisa berbahagia dengannya" jawab Kana.

"Sudah malam. Istirahatlah. Ayo p' dorong ke dalam kursi rodanya" tawar Mew yang diangguki Kana.

Sesampainya di tempat tidur, Kana digendong ala bride oleh Mew yang kemudian menyadari kalo Kana makin kurus. Setelah diletakkan ke tempat tidur, Mew pun menyelimuti Kana sampai dadanya & memberinya ciuman selamat malam di kening Kana.

"P', jangan pergi. Temani aku" ucap Kana.

"Pasti sayang" jawab Mew yang kemudian menaiki tempat tidur & Kana pun mencari kenyamanan di dada Mew.

"Nyaman. Hanya dada p' yang membuatku bisa tidur" ucap Kana.

"Tidurlah sayang. Istirahatlah" jawab Mew menahan tangis.

"P', bagaimana kalo rumah yang p' beli untukku di Pattaya dijadikan studio p' saja?" Saran Kana.

"Hmm ... ide yang bagus sayang. Sabtu p' akan memindahkan semua barang p' kesana" jawab Mew.

Keesokan harinya saat Mew bangun, dia menemukan Kana masih terlelap dengan posisi awalnya yaitu di dadanya. Mew pun perlahan bangun, takut membangunkan Kana yang membutuhkan banyak istirahat. Setelah membersihkan diri di kamar mandi, Mew pun menyiapkan sarapan pagi untuknya & Kana.

Saatnya untuk membangunkan Kana merupakan hal yang sangat ditakuti Mew, karena dia takut kehilangan Kana untuk selamanya. Mew pun memasuki kamar & melihat Kana sudah duduk bersandar di headbed.

"Sayang, cepat sekali bangunnya? Nyenyak tidurnya?" Tanya Mew duduk di sebelah Kana.

"P' kenapa tidak bangunkan aku? Biar aku yang menyiapkan sarapan" ucap Kana sambil merapikan kemeja yang dipakai Mew.

"Gak pa-pa sayang. Siapa yang menyiapkan sarapan, sama aja kan" jawab Mew.

Setelah Kana membersihkan diri, mereka pun sarapan bersama. Selesai sarapan Mew pamit pada Kana ke kantor sambil mencium kening Kana dengan sangat lama. Hal yang tidak biasa bagi Mew. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa. Yang jelas pagi itu dia merasa perasaannya tidak enak sepertinya akan terjadi sesuatu. Tapi dia menepis jauh-jauh perasaan tersebut.

Dalam perjalanan ke kantor Nice menelepon Mew untuk mengatakan kalo investor dari China akan datang siang ini. Padahal dia sudah berjanji pada Kana untuk makan siang bersama di rumah. Mew pun menelepon Kana kalo dia tidak bisa menemani nya. Awalnya Kana sangat kecewa, tapi Kana bisa mengerti & menunggu Mew untuk makan malam di rumah.

Setelah berurusan dengan investor dari China, hari sudah sore. Mew pun langsung pulang setelah menyerahkan beberapa pekerjaan pada Nice untuk diurus. Nice yang tahu kalo Mew pulang untuk makan malam dengan Kana pun hanya tertawa. Tapi di hati, Nice sangatlah cemburu.

Dalam perjalanan pulang, Mew menyetir dengan kecepatan tinggi sampai dari arah berlawanan muncul truk menghantam mobil Mew sambil berguling-guling. Dalam keadaan ½ sadar, Mew terus saja memanggil nama Kana. Sementara Kana yang sedang menunggu di Mew di ruang tamu merasakan kalo Mew memanggilnya.

"P' Mew ... p' Mew" panggil Kana dengan suara yang lemah sambil berusaha bangkit dari kursi rodanya, tapi dia terjatuh & pingsan.

Di mimpinya dia bertemu dengan Mew di padang rumput yang luas, memakai baju putih. Mew memberikan tangannya pada Kana supaya mengikutinya. Kana pun menyambut tangan Mew & mereka pun telah bersama untuk selama-lamanya.
2 jam kemudian Nice datang ke rumah Mew untuk mengabarkan pada Kana kalo Mew telah terlibat kecelakaan & sekarang tengah berada di rumah sakit. Saat memasuki rumah Mew, Nice kaget mendapati Kana sudah berada di lantai dengan kursi roda yang menimpa tubuhnya.

Nice pun menyingkirkan egonya & membawa Kana ke rumah sakit. Selama Kana diperiksa, Nice menunggu sampai beberapa jam & kabar pun didapat kalo Mew serta Kana sudah meninggal. Usaha studio yang dibangun Mew, diteruskan Nice sampai akhirnya studio tersebut menjadi besar & terkenal seantero Bangkok. Dalam setiap wawancara, Nice selalu mengatakan kalo studio itu merupakan keringat & darah Mew.

One Shoot Story About MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang