My Prince

1K 88 4
                                    

"Pagi tee-rak. Bagaimana kabarmu di pagi indah ini?" Tanya seorang dokter muda pada pasien nya yang terkenal dingin, cuek & keras kepala itu.

"Kabarku? Kamu bisa lihat sendiri kalo aku masih hidup. Jantungku belum berhenti" jawab pasien yang berbeda 6 tahun darinya.

"Jangan bicara seperti itu. P' pasti panjang umur" ujar dokter muda itu sambil memeriksanya.

"Hmm" jawab pasien itu.

"Jika kulepaskan alat pernapasan p', apakah p' bisa bernafas normal?" Tanya dokter muda itu.

"Jangan ... aku mohon jangan dilepaskan. Itu akan membuatku sulit bernafas" mohon pasien itu.

"Tapi p' harus belajar" ujar dokter muda itu.

"Tidak. Jangan. Biarkan alat pernapasan itu tetap dipasang pada hidung p'. P' mohon" mohon Mew.

"Baiklah. Aku tidak akan melepasnya. Sekarang istirahatlah tee-rak" ujar dokter muda itu sambil mencium kening pasien nya & berlalu keluar dari ruang VIP tempat lelaki tersebut dirawat.

"Pagi dokter ganteng" sapa perawat yang sudah menjadi asisten nya selama 3 tahun itu.

"Pagi Nay yang cantik. Gimana keadaan anakmu? Sudah ok?" Tanya dokter muda itu.

"Sudah baikan. Dokter yang mengajarkan bagaimana cara mencampurkan obat dalam susunya & tentu saja Nay belajar. Sekarang sudah sembuh. Dokter hebat" puji Nay.

"Syukurlah kalo sudah baikan" ujar dokter muda itu.

"Pasien dokter gimana?" Tanya Nay.

"Yaaa ... seperti biasa. Dia masih tetap tidak mau melepas alatnya. Alasannya dia tidak akan bisa bernapas lagi" cerita dokter muda itu.

"Dokter Gulf, pasien Mew suppasit keadaannya gawat" ujar seorang perawat yang tergopoh gopoh masuk ke ruangan Gulf.

"APA?! Ada apa dengan p' Mew? Baru 15 menit yang lalu aku memeriksanya" kaget Gulf dengan muka yang pucat langsung menuju ruang VIP Mew.

"Khun Mew melepaskan alat pernapasannya dok" jawab perawat tersebut.

"P' Mew ... sadar p' ... p' Mew ... siapkan alat pengejut. Cepat!!" Teriak Kana drngan mata menahan tangis karena takut kehilangan pasien yang sudah 3 tahun bersamanya.

"Baik dok" jawab perawat itu.

'Ayolah tee-rak hiduplah demi aku yang mencintaimu secara diam-diam ini. Tee-rak, aku mohon jangan tidur lagi' batin Gulf sambil terus berusaha agar Mew dapat kembali bernafas & ternyata usaha Gulf tidaklah sia2. Mew telah kembali.

Semua perawat yang membantu Gulf dapat menarik nafas lega. Sementara Gulf hanya tertegun melihat Mew. Setelah para perawat keluar, Gulf pun duduk di kursi samping Mew sambil memandangnya.

"Seandainya saja p' tahu kalo aku mencintai p'. Apakah p' akan membalas cintaku?" Gumam Gulf lirih.

"Nnnggggghhhh ... Gulf" panggil Mew.

"Hmmm ..." jawab Gulf dengan tatapan marah.

"Gulf, p' K̄hxthos̄ʹ na" sesal Mew dengan memasang mata puppy eyes.

"P' tahu betapa kuatirnya Gulf pada saat p' mekepaskan alat pernapasan tersebut? Tanpa ada orang yang memperhatikan lagi. Kalo saja tadi tidak ada perawat yang melihat, kemungkinan p' sudah meninggal" kesal Gulf sambil menahan tangis.

"Iya. K̄hxthos̄ʹ na. Seharusnya tadi p' memanggilmu" sesal Mew.

"Kenapa mendadak p' mau melepaskannya?" Tanya Gulf.

One Shoot Story About MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang