"Set set set eaaa, Woy Gus! Yg bener aja lo! Jangan nyerempet gue anjir! Woy woy lah!" Pekik Ori yg ditikung oleh Gusti didalam game (PS).
"Apaan anjir! Lo yg gak bisa maen! Nyalahin gue" sewot Gusti.
"Berisik, ngocehnya didalem hati aja" ujar Saga yg tengah membaca buku nya, Gusti dan Ori menoleh melihat Saga. Lalu kedua nya mengangguk tersenyum gigi.
"Emm!! Em!! Em em em em!!!"
"Emmmmmm!!! Em!! Em! Em!!!!!!"
Saga mendonggak, lalu menggelengkan kepala saat melihat tingkah laku kedua teman nya itu yg mengoceh dengan tertahan.
"Ngoceh nya gak gitu juga" komentar Saga.
Gusti dan Ori kembali menoleh lalu mengelah nafas.
"Kata lo didalem ati" koreksi Ori.
"Nah bener tuh, kita berdua gak bisa nahan ya jadi pake em em em, lagian lo juga belajar mulu" tambah Gusti.
"Gak gitu juga konsep nya, gue juga sebenarnya gak mau terus-terusan belajar, lo semua tau nilai gue gimana" ucap Saga.
"Ga, nilai lo itu udah termasuk bagus, lagian kenapa sih? Bokap lo masih ngebedain lo sama Albar?" Ori bertanya. Saga diam tak menjawab.
"Gue heran, peringkat ketiga itu udah bagus, lo liat kita bertiga, gue Ori sama Lion? Berturut-turut, 23, 24, 25 gak ada penaikan anjir" ujar Gusti.
"Gue masih mending peringkat 24 dari 25 siswa, tu yg 25 galau terus" Ori menyindir Lion yg tengah memijat pelipis nya.
Lion diam, pikiran nya kini Ara Ara dan Ara.
"Udahlah Yon, biarin aja si Ara bahagia sama Albar, lo gak mau liat Ara bahagia?" Ujar Gusti yg merasa kalau Lion terlalu memikirkan Ara dan memperjuangkan nya. Ori langsung menatap Gusti geram.
"Albar gak baik buat dia!" bentak Lion.
"Lo semua masih inget kejadian Asya? Bukan gue yg ngehamilin dia! Tapi Albar.. dia gak mau tanggung jawab dan ngebiarin Asya bunuh diri! Gue gak mau itu terjadi dengan Ara!" ucap Lion emosi mengungkap rahasia nya dulu, Saga, Ori dan Gusti terkejut.
Selama ini Lion menyembunyikan kebenaran dulu dan melindungi nama Albar. Mereka memang tahu hubungan ketiga nya, Asya, Lion dan Albar terlibat cinta segitiga. Lion mengalah dan membiarkan Albar dan Asya menjadi kekasih.
Namun tiba-tiba berita terdengar jika Asya bunuh diri saat dirinya berbadan dua, dan rumor nya jika Lion yg menghamili Asya. Karna sebelum Asya bunuh diri Asya menemui Lion.
"Gue.. gue gak mau itu ke ulang..." Lion kembali duduk di sofa dengan kepala tertunduk. Lion menangis.
Saga berdiri, menghampiri dan menepuk pundak sahabat nya itu.
"Lo kalo ngomong yg serius Yon" ujar Ori.
"Gak mungkin Albar yg pinter yg dapet peringkat satu terus sampe bisa ikut lomba-lomba internasional gak tanggung jawab" Ori tak percaya.
"Terus lo percaya Lion yg ngelakuin itu?'' Gusti bertanya.
"Lo kan tau Lion gimana, sering ganti cewe ngalahin gue" jawab Ori.
"Baru kali ini lo bego soal percintaan Ri" ujar Gusti yg membuat dahi Ori mengernyit.
"Maksud lo?"
"Lo pikir, siapa sih yg bakal ngerusak cewe yg dia cintai? Apa lagi cowo nya kayak Lion?" Ori sesaat berpikir.
"Iya juga, jadi.. yg lo bilang bener Yon?" Lion diam beraut wajah datar. Yg sudah ditebak Ori kali ini jika itu benar.
"Selama ini lo nyembunyiin hal itu? Dan ngebiarin hidup lo tertekan? Anjing lah! Sohib anjing!" Ori frustasi. Dikagetkan dengan Lion yg menyembunyikan kebenaran kejadian dahulu. Gusti menahan Ori agar tak lepas kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Любовные романы(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...