Arana memegang kuat-kuat tali ransel yg setia berada di punggung belakang nya.
Hati nya terasa seperti ada percikan kaca yg menusuk tepat ditengah-tengah nya.
Tapi untuk apa dirinya sakit hati? Albar bukan kekasih nya, hanya Teman tidak lebih. Jikapun itu lebih Albar menganggap nya hanya lah sahabat.
Mata nya melihat Albar yg tertawa bersama gadis itu, tapi memang Albar supel bersama siapapun, baik itu cowo maupun cewe.
Sampai pada saat cewe itu pergi, Albar menghampiri Arana, dengan Cepat Ara menghapus air mata yg berada disudut mata nya.
"Lama nunggu?" Ujar Albar yg sudah berada disamping Ara. Ara menoleh, mendonggak, karna tubuh Ara yg pendek dari Albar.
"Eng...gak kok barusan aja disini" jawab Ara dengan mencondongkan tubuhnya nya kedepan kebelakang ragu sambil tersenyum kikuk.
"Yaudah kalo gitu, yuk jalan, gue mau ngajak Lo ke suatu tempat" ucap Albar tersenyum, lalu berjalan ke arah motor nya.
Ara mengikuti, Albar memberi helm ke Ara, disambut oleh Ara, sedikit susah untuk menautkan tali perekat helm itu, sehingga tangan Albar terulur untuk membantu.
"Susah amat kayak nya" ujar Albar Masi dengan tangan nya yg menautkan tali itu.
Arana memanyunkan bibirnya.
Tak bisa dibilang lagi, jantung nya perpacu lebih cepat.
Setelah selesai memasangkan helm dikepala Arana, Arana lalu menaiki motor Albar.
Dirinya bingung untuk berpegangan dimana, hingga Albar menarik kedua tangan Arana dan menaruh nya dipinggang lelaki itu,sehingga posisi nya, Arana memeluk Albar.
"Pegangan, gue mau ngebut" ucap Albar, lalu melajukan motornya.
Dari kaca spion motornya Albar yg melihat Arana tersenyum, membuat sudut bibirnya nya tertarik mengembangkan senyuman manis+lembut nya.
Sampai dimana Albar membawa Arana ke taman, taman itu sederhana tidak berlebihan, hanya dihiasi oleh lampion berwarna putih dan kursi taman, dan pohon besar yg dikelilingi lampu kelap kelip.
"Baguss banget Bar" kagum Ara,mulai turun dari motor Albar, berjalan mendekati taman itu.
"Gue kalo lagi banyak masalah, sedih pasti kesini ra,"
Ara menoleh.
"Hanya Lo, dan cuman Lo yg gue ajak kesini untuk pertama kali" ucap Albar menoleh ke Arana dengan tampang wajah yg serius.
Jadi apa aku penting di hidup kamu Bar?
"Lo tau? Saat Umur gue 8 tahun, gue yg ngehias ni taman sendiri, dan... Pohon besar ini? Dulu masih kecil bangettt" ujar Albar mendekati pohon itu dan menyentuh pohon itu.
Arana yg melihat ada sesuatu yg ganjal dengan diri Albar, ia mendekati Albar, memegang bahu Albar pelan.
"Albar kenapa?" Tanya Ara dengan lembut.
Tanpa aba-aba Albar menarik tubuh Arana kedekapan nya, membuat Arana terkejut, karna Albar yg memeluk nya tiba-tiba.
Pelukan itu sangat erat, sehingga membuat Ara sulit bernapas, namun hanya untuk Albar ia yakin ia bisa.
Saat telah sadar, Albar melepaskan pelukan nya.
"Maaf Ra, gue..."
"Gakpapa kok, Ara ngerti, Ara akan ada selalu bersama Albar, kalo Albar butuh sandaran, ada Ara" ucap Ara yg membuat Albar tertegun.
Dan memeluk Arana dengan sayang.
Jujur saja, kenapa jantung nya berpacu sangat kencang, seperti meloncat loncat ingin copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Romance(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...