"Apa Ara keterlaluan banget ya sama Lion?"
"Ya tapi Lion aneh, tiba-tiba nyuruh Ara ngejauhin Albar, padahal Albar gak ada salah"
"Tau ah!" Ara mencebik kesal, mengacak-ngacak rambut nya sambil merengut, sambil berjalan ingin ke dapur, Ara mendengar suara orang yg sedang menelfon. Tante Clara.
"Gue udah gak butuh lo, disini gue udah jadi Queen Clara, gue punya cara tersendiri....Sheila..." ujar Clara tersenyum miring. Benar, dirinya sedang bertelfon dengan Sheila.
"Wits... wits.. wits.. jangan ngegas dong, lo nyesel kerja sama, sama gue? buat misahin Fika Arkan? Hah..hh gue gak peduli, mau lapor ke polisi? Arkan aja yg polisi gak berani ngelaporin gue?" Ujar Clara tertawa berdesis, Ara yg mendengar itu mematung.
Jadi Tante Clara mau mau misahin Momy sama Daddy?.. terus Sheila itu siapa?.. Ara kayak pernah denger nama itu.. tapi dimana.. ayo inget Ara inget..
"Ah bacot lo!" Clara mematikan sambungan telfon, saat berbalik dirinya dikejutkan dengan Ara yg sedang berpikir.
"Lo?" Sahut Clara, Ara mendonggak.
"Tante jahat! Ara bakal bilang semua nya ke Daddy!" Saat Ara ingin berbalik, Clara menjambak rambut Ara sampai kepala Ara mendonggak ke atas.
"Ha.. h..hh percuma sayang.. Daddy lo gak berani sama gue" ucap Clara, menjentikan kuku nya.
"Lepas.. lepasin Ara Tante..egh!" Clara semakin menguatkan jambakan nya.
Tepat saat itu Clara mendorong Ara sampai kepala nya terkena tangga, dan berakhir dengan Ara yg pingsan.
"CLARA!!" Teriakkan seorang, Clara menoleh, melihat wajah merah marah dari seseorang itu. Arkan.
Clara melipat tangan nya didada, tidak takut.
Plakk!!
"Berani lo nyakitin anak gue ha! Siapa lo hah! Kali ini gue gak akan tinggal diem, gue pastiin! Lo tinggal dipenjara selama nya!" Arkan memegang kedua pipi Clara dan menghempaskan nya secara kasar.
"Awh.." ringis Clara karna Arkan terlalu mencebik kasar pipi nya.
Arkan berlari menghampiri Ara, menggendong nya dan siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Tuan Arkan?" Sahut dokter.
"Saya dok, gimana keadaan anak saya?"
"Amnesia nya semakin buruk Tuan, benturan dikepala nya sangat kuat, bisa-bisa Nak Ara tidak mengingat apapun"
"....." Arkan diam mematung.
"Saya minta, Anda melakukan yg terbaik untuk anak saya"
"Itu sudah bisa dipastikan Tuan, saya akan melakukan yg terbaik" ujar Dokter itu.
"Clara...." desis tajam Arkan, saat ingin melangkah pergi, ponsel nya berbunyi.
Ketua calling....
"Pak---"
"Apa yg kamu lakukan Arkan? Seorang wanita melapor kesaya jika diriinya di aniyaya oleh kamu, Saya minta kamu sekarang menghadap ke saya" titah penekanan Ketua Polisi.
Arkan berekspreksi datar. Ternyata Clara berada satu langkah didepan dari nya.
***
Flashback On
Saat Lion sudah mengantar Ara pulang, telinga nya mendengar seseorang berteriak meminta tolong. Alhasil Lion memberhentikan motor nya.
"TOLONG"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Romance(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...