"Lion.."
"Kenapa?" Tanya Lion yg tadinya bermain game, sekarang menaruh ponsel nya dinakas, menatap Ara dengan tanda tanya.
"Kok tangan Ara bisa digerakin ya?"
"Huweee liat tuh,tuh tangan Ara bisa Ara bengkokin, huahuahua Lion kok bisa huweee"
Ara mengibas-ibaskan tangan nya, berbentuk-bentuk berbeda, dengan ekspresi menangis kecewa.
Dia aneh?
Atau bodoh?
Dia manusia kan?
Pikir Lion.
Ara mengibas-ibaskan tangan nya lalu berhenti sebentar dan menatap tangan nya lalu menangis, tapi tidak mengeluarkan air mata. Berulang kali diri nya melakukan hal yg unfaedah itu.
Lion menatap Ara datar.
Mata nya hanya terbuka setengah melihat apa yg dilakukan Ara.
Menatap ke arah lain.
Apa Ara tidak ada kerjaan?
"Lion huwee liat tangan Ara kenapa bisa digerakin????" Ujar nya sambil mengibas-ibaskan tangan nya sendari tadi.
Lion menghentikan pergerakan tangan Ara.
Menatap Ara dengan datar.
"Lo manusia kan?"
"I--iya"
"Siapa yg punya tangan?"
"Ara" jawab Ara menatap tangan nya sebentar lalu menatap Lion kembali.
"Yang gerakin?"
"Ara"
"Paham?" Ujar Lion lalu melepaskan tangan nya dari Ara. Bersender didinding ranjang.
"Enggak" jawab Ara dengan tampang tak berdosa, membuat Lion mendengus menatap ke arah lain.
"Ra"panggil Lion, Ara menatap Lion.
"Polos sama bego itu gak jauh beda ya"
"Maksud lion apa?"
Lion menghela nafas nya "gue laper" Ara mengangguk.
"Oo lion laper ya..?" Ulang Ara
"Iya Ra"
"Kenapa gak makan?"
Manusia seperti Ara masuk dispesies manusia apa?
Lion melirik kaki nya, lalu menatap Ara kembali.
Ara mengikuti Arah lirik Lion, baru sadar nya ia ketika melihat kaki lion yg diperban.
"Oh iya!" Tangan nya menepuk dahi nya pelan "Kaki Lion patah, Ara lupa, em.. Ara masakin Lion mau?" Tawar Ara.
"Delivery aja"
"Loh kenapa? Lion gak mau ya? Apa karna pas kemaren, Ara masakin Lion pedes?" Tanya Ara, raut wajah nya kini mendadak kecewa.
"Bukan, gue gak mau ngerepotin Lo aja" ujar Lion, padahal bukan. Lion tidak ingin dapur nya hancur karna Ara memasak telur satu biji saja.
"Oh~ gitu..,em.. lion perhatian banget sama Ara... Ara jadi bapel.."ucap nya malu-malu kucing.
Dalam hati Lion ingin tertawa, kenapa Ara sebegini nya terhadap diri nya?
"Okedeh.. Ara pesen dulu ya.." ujar nya lalu melangkah pergi, dengan berjalan mundur sambil menatap Lion.
"Lion tunggu situ jangan kemana-mana"
"Tunggu Ara ya.."
Hingga..saat Ara berbalik badan.
"Ra awas!--"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Romance(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...