Bagian-03. Omdad..

18.9K 1.7K 999
                                    

"Kenapa kamu baru pulang?"

Suara itu!

Deg!

Seketika lampu rumah hidup semua, memperlihatkan Arkan yg berdiri tegap dengan tangan didada, menatap ke arah Ara dengan tajam, Sedangkan Ara sudah gemetar ketakutan.

Ara menenteng jaket hijau tua ditangan nya, mendekati Arkan dengan kepala menunduk.

"Omdad... Ara--"

"Kenapa jam segini baru pulang?" potong Arkan cepat.

"Itu... Ara... Ara.. Ada tugas jadi.. Ara--"

"Kamu berbohong" Ujar Arkan dengan penekanan kata.

Ara takut, gemetar itu yang ia rasakan.

Kenapa Momy tidak ada? Kenapa rumah seakan-akan hanya ada dirinya dan Omdad?

"Ara.. Ara gak bohong Omdad.." lirih Ara dengan wajah tertunduk.

"Jawab dengan jujur!" bentak Arkan, membuat tubuh Ara tergelonjak kaget, tak sengaja Arana menatap Arkan, dirinya melihat Arkan yg sudah terlumut emosi.

Disaat itu pula, air mata nya turun.

"Omdad...hiks..Ara...Ara--"

"Kamu itu buat saya naik darah terus! Apa pernah yg kamu lakuin ngebanggain saya?" beo Arkan

Apa semua piala, piagam Ara dulu, Arkan tidak bangga?

Flashback On.

"Omdad! Omdad!" teriakan Ara menghiasi tiap sudut ruangan.

Tepat dimana mata Ara menangkap Arkan yg diruang tv sedang berkutik dengan laptop nya.

Dengan berlari kecil Ara memegang piala emas itu dengan tulisan Juara 1 Tingkat Nasional .

Dirinya menang!, usaha itu akan membuahkan hasil dengan baik jika kamu terniat, jangan putus asa dipertengahan, sebab itu akan membuat mu menyesal, berusaha lah, aku yakin kamu bisa! Fighting!

Ara duduk disamping Arkan dengan memperlihatkan Piala nya dengan senyum gigi, namun hal yg paling menyakitkan bahwa Arkan tak menyadari apa yg ia lakukan, apa mungkin keberadaan nya juga tidak dianggap?

Bahkan Arkan dengan santai nya meminum kopi nya, dan berkutik lagi dengan laptop nya.

"Omdad..." lirih Ara.

Arkan tidak menyaut.

"Omdad..."

Tidak lagi.

Sampai saat Ara menyenggol Arkan, Arkan terkesilap, menatap ke arah Ara.

Karna Arkan yg menenggok, dengan cepat Ara menunjukan pialanya.

Dengan mengubah raut wajah nya tersenyum bahagia.

"Omdad! Omdad tau? Ara menang lomba Tingkat Nasional! Ara--"

"Kamu menganggu saya" ujar nya, membuat raut wajah Ara berubah seketika.

Ara akan berusaha, Ara yakin Arkan akan bangga kepada nya.

"Omdad, Ara juara 1, Omdad tau? Ara ngalahin Dira Omdad, Ara berusaha sendiri Omdad, Ara tau pasti Omdad bangga kan sama Ara?" cerca Ara .

Sampai saat Arkan ingin meminum kopi nya kembali saat itu juga Ara menyenggol nya tanpa sengaja, membuat kopi panas itu tumpah mengenai laptop Arkan.

Arkan menatap tajam Ara, sedangkan Ara menunduk.

"Maaf.. Maaf Omdad... Ara..ara gak sengaja..."

"Saya bilang tadi juga apa hah! Kamu ngeganggu saya! Tuli kamu?!"

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang