"Gue tanya dia siapa?!"
"Jawab jangan diem!" Fika memukuli dada bidang Arkan, Fika kecewa. Kecewa banget.
Kira nya Arkan juga merindukan nya juga.. Ternyata Arkan malah keasikan dengan wanita lain.
Air mata Fika terus menerus mengalir. Merasakan sesak dihati nya yg terdalam.
"Aku koma kamu selingkuh?" tebak Fika. Ia tertawa renyah melihat kenyataan yg baru ia ketahui.
"Aku kecewa banget sama kamu Arkan.. Aku kecewa.. " Fika menangis. Menangis disitu.
"Jangan bilang... yang dia kandung anak kamu?.. "Arkan diam tidak menjawab. Itu.. artinya..?
Fika melangkah menjauh dari Arkan. Tatapan nya kini beralih ke wanita yg sedang hamil besar kian menunduk.
Fika mengusap air mata dipipi nya dengan kasar.
"Lo mau gue pukul? cekek? atau tampar? atau lebih bagus nya gue beberin jadi pelakor?"
"Oh... Gue lupa, kalo selingkuhan nya seorang Arkan Keano. Pemilik perushaan A.K sekaligus Polisi. Bisa-bisa fakta yg gue buat ngilang gitu aja" Fika tertawa kecil tanpa suara.
"Fika--"
"Gak ada yg perlu lo jelasin lagi. Semua nya udah jelas, gue kecewa, bener-bener kecewa, gue mau. Gue sama lo gak ada hubungan apapun" ujar Fika melangkah pergi.
"Fik--Fika!" kejaran Arkan dicekal oleh wanita yg bernama Clara itu.
"Maaf ini semua karna aku" ucap nya memeluk Arkan.
Sedangkan disisi lain. Tepat nya Ara. Melihat sisi sudut rumah yg ia pijak. Ingatan-ingatan putih kembali merayangi isi kepala nya, namun buyar karna Fika yg memanggilnya dengan tergesa-gesa.
"Ara!"
"Ara ayo kita pergi sayang!" ucap Fika menarik tangan Ara tergesa-gesa.
Ara heran, ada apa dengan Momy nya?
Ara berhenti, Fika menoleh kebelakang.
"Momy kenapa?" tanya Ara khawatir.
"Kita pergi ya sayang... Momy.. Momy udah gak kuat.. Ara ikut Momy ya?" bujuk Fika menahan buliran air dimata nya.
"Momy jangan ngambil keputusan sebelum Momy denger penjelasan nya Mom.. Ara ngerti Ara paham apa yang Momy rasain, tapi seenggak nya Momy dengerin dulu penjelasan Daddy"
"Semua nya udah jelas sayang, kita pergi ya?" elak Fika lagi. Ia tak tahan berada dirumah itu.
"Momy nyerah? Momy biarin Tante itu tinggal disini keenakan sama Daddy?"
Fika diam. Otak nya berpikir. Menyangkinkan diri nya.
"Tapi Momy---"
"Mom.. Ara dukung keputusan Momy"
"Momy... Momy gak akan biarin wanita gak bener itu tinggal disini seenaknya, Momy bakal nunjukin dimana tempat asal dia. Belum...tau dia siapa Fika Lavina Maureen"
"Ara mau kan bantu Momy?" Ara mengangguk tangguh.
Liat aja lo.. belum tau lo, gue siapa!
***
"Loh? siapa kamu?" Tanya Fika, mendapati lelaki didepan rumah nya.
"Albar?" beo Ara menujuk lelaki yg sangat ia kenal.
"Albar?" Fika mengernyit.
"Iya Tante, saya Albar, calon--"
"Cuma Temen Ara Mom!" Ucap Ara sambil menyengir menampilkan gigi putih nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Romance(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...